Mendukung Kesehatan Pencernaan
Serat yang terkandung dalam kubis membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dengan mencegah sembelit dan meningkatkan pergerakan usus yang teratur.
Menurunkan Risiko Penyakit Kronis
Kubis mengandung senyawa sulfur, seperti glucosinolate, yang memiliki sifat anti-kanker. Konsumsi kubis secara rutin dapat membantu menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar dan kanker paru-paru.
Menjaga Berat Badan
Kubis rendah kalori tetapi tinggi serat, menjadikannya pilihan yang baik untuk diet penurunan berat badan. Serat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Baca Juga:Ternyata Ruang Makan yang Aesthetic Dapat Menciptakan Suasana Elegan dan NyamanHasil Semifinal EURO 2024 Spanyol vs Prancis: Spanyol Menang Berkat Pemain Berusia 16 Tahun
4. Cara Mengolah Kubis
Kubis Mentah
Meski terdapat perbedaan Kubis dan Kol, Kubis sering digunakan dalam salad, coleslaw, atau sebagai topping burger dan sandwich. Kubis mentah memberikan rasa renyah dan segar yang menambah tekstur pada hidangan.
Kubis Masak
Kubis dapat dimasak dengan berbagai cara, termasuk direbus, dikukus, ditumis, atau dipanggang. Memasak kubis akan mengubah tekstur menjadi lebih lembut dan dapat membantu mengurangi rasa pahit.
Fermentasi
Kubis juga sering difermentasi menjadi sauerkraut atau kimchi. Proses fermentasi tidak hanya meningkatkan rasa tetapi juga menambahkan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan.
5. Perbedaan Kubis dan Kol Berdasarkan Penggunaan Istilah
Satu-satunya perbedaan kubis dan kol adalah penggunaan istilahnya. Di berbagai daerah di Indonesia, orang menggunakan istilah yang berbeda untuk menyebut sayuran yang sama ini.
Oleh karena itu, ketika Anda mendengar istilah “kol” atau “kubis”, Anda sebenarnya merujuk pada sayuran yang sama.