CIREBON, RAKCER.ID – Sebuah kejutan terjadi di Survei Pemilu Rakyat 2024 pekan pertama di bulan Agustus 2024.
Untuk pertama kalinya, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah MM, menempati urutan keempat dalam hasil Survei Pemilu Rakyat 2024 pekan pertama di bulan Agustus 2024 yang dilakukan oleh redaksi Rakyat Cirebon di Kabupaten Cirebon.
Daerah pemilihan (Dapil) 2 menjadi tempat di mana mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon ini mendapatkan perhatian, dengan popularitas mencapai 3,90 persen dan elektabilitas sebesar 1,41 persen.
Baca Juga:Desain Pintu Depan Rumah Minimalis Modern yang Memadukan Estetika dan Fungsi SebenarnyaPilihan Cat Rumah Minimalis Modern Terbaik untuk Tampilan Elegan dan Bersih
Menanggapi hasil tersebut, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon ini menyatakan rasa syukurnya, mengapresiasi adanya masyarakat di dapil 2 yang mengenalinya dan bahkan sudah berkomitmen untuk memilihnya.
“Terima kasih dan alhamdulillah ada masyarakat yang mengenal saya. Mungkin pas disurvei, itu kalangan guru atau teman saya. Jadi ya disyukuri,” kata Asdullah.
Meski begitu, Asdullah mengaku tidak terlalu ambisius. Terlebih, posisi yang dipilihnya, bukan untuk menjadi nomor satu atau sebagai bakal calon bupati Cirebon 2024.
Melainkan sebagai bakal calon wakil bupati (bacawabup). Ikhtiar yang dilakukan pun, masih dalam batas kewajaran dan rasional. Seperti ikut mendaftar ketika partai membuka tahapan pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada).
Tahapan itu, kata Asdullah sudah ditempuh. Mendaftar tidak hanya di satu partai. Kendati demikian, upaya yang dilakukan pun masih dalam batas kewajaran.
Tidak sampai menghalalkan semua cara. Terlebih posisinya, sudah tidak terikat oleh ikatan dinas.
“Sehingga kegiatan saya di setiap harinya, ya turun ke masyarakat. Blusukan ke kalangan petani di sawah-sawah. Mendengarkan keluhan dan harapan mereka seperti apa,” ungkapnya.
Aktivitasnya setiap hari dijadwal. Berjejaring dengan berbagai pihak dan kalangan.
Baca Juga:Tips Bangun Rumah Budget 50 Juta Tanpa Mikir Panjang!Kolaborasi Media Jadi Strategi Adaptasi Perubahan Zaman
“Kemarin saja, ke kalangan seniman. Intinya, konsep saya setelah pensiun ini, kegiatan terus dijadwal. Bersepeda kemana-mana. Mencari teman,”imbuh dia.
“Kalangan petani menjadi prioritas. Karena posisi saya kan di HKTI sebagai wakil ketua. Hampir setiap hari berkeliling menemui kelompok tani. Mencoba mendengarkan keluhan mereka yang lahan sawahnya kekeringan, kemudian dicarikan solusinya,” lanjutnya.