Selain itu, Jokowi juga melantik beberapa kepala badan baru, termasuk Hasan Nasbi sebagai Kepala Komunikasi Presiden dan Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.
Taruna Ikrar diangkat sebagai Kepala BPOM menggantikan Penny Lukito.
Alasan Reshuffle Kabinet Indonesia Maju 2024 Bernuansa Politik
Firman Noor dari BRIN mengungkapkan bahwa reshuffle ini menunjukkan kepentingan politik yang jelas, karena tidak ada alasan yang tegas untuk pergantian jabatan tersebut.
Menurutnya, seharusnya pergantian mendadak hanya terjadi jika ada kesalahan besar, namun beberapa menteri yang dicopot tidak menunjukkan kesalahan signifikan, sehingga ini lebih terlihat sebagai keputusan politik.
Baca Juga:Pasangan Ridwan Kamil-Suswono "RAWON" Siap Berlayar di Pilgub Jakarta 2024Prediksi Leicester City vs Tottenham Hotspur di Premier League 2024/2025 Dini Hari Nanti
Reshuffle ini semakin mengisi Kabinet Indonesia Maju 2024 dengan orang-orang dekat Prabowo, mencerminkan upaya Jokowi untuk mengukuhkan kesinambungan pemerintahan ke depan.
Sebelum Pilpres 2024, Prabowo adalah satu-satunya menteri dari Partai Gerindra dalam kabinet Jokowi.
Namun, Jokowi baru-baru ini mulai menunjuk lebih banyak orang dekat Prabowo dari Gerindra, seperti Thomas Djiwandono dan Sudaryono. Supratman Andi Agtas dan Angga Raka Prabowo kini bergabung dalam kabinet, menambah daftar politisi Gerindra.
Meskipun Bahlil Lahadalia dan Rosan Roeslani bukan politisi Gerindra, keduanya berperan dalam pemenangan Prabowo-Gibran.
Firman juga menilai reshuffle ini menunjukkan semakin renggangnya hubungan Jokowi dengan PDIP, yang telah mendukungnya sejak 2004.