Lebih lanjut, ia menyarankan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan aktivitas seksual yang wajar seperti tidak berganti-ganti pasangan atau melakukan hubungan seksual sesama jenis.
Yudhi menyatakan durasi pemulihan pasien Mpox berkisar antara 2-4 minggu, dengan periode sakit terpendek adalah 14 hari sejak timbulnya gejala awal.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan berupaya memenuhi permintaan vaksinasi dan pengobatan, terutama antibiotik. Mayoritas pasien Mpox di Indonesia mendapatkan perawatan suportif dan simtomatik. Perawatan tersebut meliputi isolasi di rumah sakit dan isolasi mandiri.
Baca Juga:Apa Itu Mpox, Simak Penularan, Gejala dan Cara PencegahannyaKonsumsi 8 Buah dan Sayur ini Agar Kamu Senantiasa Awet Muda dan Panjang Umur
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) Hanny Nilasari menyatakan cacar monyet dapat menimbulkan berbagai akibat, termasuk sepsis akibat demam yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Dalam tayangan “Mpox Bikin Geger WHO! Berapa Bahayanya?” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin, Hanny menjelaskan komplikasi lokal yang dapat terjadi antara lain nyeri atau gatal pada area yang terinfeksi atau kulit, serta kesulitan menelan jika terjadi di mulut atau area menelan.
“Di area mata juga kadang-kadang kita ketemu ada beberapa pasien yang mempunyai kelainan di area mukosa mata. Itu juga bisa terjadi suatu infeksi berkepanjangan sehingga manifestasi kelainan kulitnya atau kelainan di matanya itu bisa menjadi suatu komplikasi yang cukup berat di mana terjadi kebutaan,” katanya.
“Di area mata juga kadang-kadang kita ketemu ada beberapa pasien yang mempunyai kelainan di area mukosa mata. Itu juga bisa terjadi suatu infeksi berkepanjangan sehingga manifestasi kelainan kulitnya atau kelainan di matanya itu bisa menjadi suatu komplikasi yang cukup berat di mana terjadi kebutaan,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa mpox merupakan penyakit menular yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Dokter menggambarkan manifestasinya adalah munculnya suatu kelainan kulit.
“Jadi manifestasi awal adalah kelainan kulit tetapi diawali oleh gejala-gejala lain berupa demam, kemudian rasa tidak enak badan, nyeri-nyeri otot, dan juga ada gejala subjektif yang lainnya,” ucapnya.
Kemudian, ia menyatakan, timbul masalah kulit yang hampir sama dengan penyakit kulit lainnya, sehingga orang tidak selalu menyadari atau mengenali penyakit tersebut.