CIREBON, RAKCER.ID- Bitcoin telah menjadi topik hangat dalam dunia keuangan dan teknologi, namun banyak mitos yang mengelilinginya masih dipercaya oleh banyak orang.
Mitos-mitos ini dapat mempengaruhi cara pkamung dan keputusan terkait cryptocurrency ini.
Berikut adalah 10 mitos tentang Bitcoin yang masih melekat di masyarakat dan perlu diketahui kebenarannya.
1. Bitcoin adalah Skema Ponzi
Baca Juga:5 Tempat Wisata Pantai di Semarang yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Cara Mengatasi CVT Bunyi Klotok-Klotok pada Yamaha NMAX yang Bikin Tarikan Berat dan Tidak Responsif
Salah satu mitos paling umum adalah bahwa Bitcoin adalah skema Ponzi.
Kenyataannya, Bitcoin bukanlah skema Ponzi, melainkan sebuah teknologi desentralisasi yang memungkinkan transaksi langsung antar individu tanpa perlu perantara.
Bitcoin beroperasi pada blockchain, sebuah teknologi yang menyimpan semua transaksi secara transparan dan dapat diverifikasi oleh siapa saja.
Ini berbeda jauh dari skema Ponzi yang bergantung pada aliran dana dari peserta baru untuk membayar peserta lama.
2. Bitcoin Hanya Digunakan untuk Kegiatan Ilegal
Ada anggapan bahwa Bitcoin hanya digunakan untuk transaksi ilegal, seperti pembelian barang terlarang di dark web.
Meskipun ada beberapa kasus seperti itu, mayoritas penggunaan Bitcoin adalah untuk transaksi sah.
Bitcoin kini diterima oleh banyak perusahaan dan institusi keuangan, dan semakin banyak bisnis yang mengakui serta menggunakan Bitcoin sebagai metode pembayaran yang sah.
3. Bitcoin Tidak Aman dan Rentan Terhadap Peretasan
Beberapa orang percaya bahwa Bitcoin tidak aman dan mudah diretas.
Baca Juga:Cara Mengatasi Indikator Injeksi Menyala dan Mesin Tidak Bisa DistarterLupa Password Wi-Fi MikroTik? Begini Cara Mengatasinya
Sementara Bitcoin sendiri telah terbukti cukup aman berkat enkripsi dan teknologi blockchain-nya, kelemahan sering terjadi pada pertukaran dan dompet digital.
Dengan menggunakan pertukaran dan dompet yang aman serta menerapkan praktik keamanan yang baik, risiko dapat diminimalkan.
4. Bitcoin adalah Mata Uang Digital yang Tidak Berharga
Ada anggapan bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik dan hanya berharga karena spekulasi.
Namun, Bitcoin memiliki nilai sebagai alat pembayaran yang terdesentralisasi dan sebagai penyimpan nilai yang langka.
Jumlah Bitcoin terbatas dan algoritma yang mengatur pasokannya menjadikannya aset yang bernilai bagi banyak orang, mirip dengan bagaimana logam mulia seperti emas dinilai.
5. Bitcoin Adalah Mata Uang yang Tidak Stabil
Meskipun benar bahwa Bitcoin sering mengalami volatilitas harga, hal ini tidak berarti bahwa Bitcoin tidak stabil secara keseluruhan.