MAJALENGKA, RAKCER.ID – Peta politik jelang Pilkada Majalengka 27 November terus dinamis dan berubah, salah satunya ditunjukan H Aceng Sunanto pengusaha muda yang sempat direkomendasikan PPP untuk berpasangan dengan H Eman Suherman yang kini berbalik arah.
Aceng Sunanto dengan tegas menyatakan diri mendukung pasangan Karna Sobahi dan Koko Suyoko dalam Pilkada Majalengka.
Bukan hanya itu, dirinya juga mengakui akan mengerahkan seluruh relawan Gaskeun Aceng Sunanto di Kabupaten Majalengka untuk memenangkan pasangan yang diusung PDIP dan PKS serta didukung PBB, PKN, Partai Umat dan Partai Buruh tersebut.
Baca Juga:Satu Paslon Tak Cantumkan Gelar Akademik, KPU Kota Cirebon Langsung Cek Keabsahan Ijazah PaslonCalon Wakil Walikota Cirebon Suhendrik Temui Pengurus At-Taqwa Kota Cirebon, Ngapain?
Pernyataan tersebut diungkapkan mantan Ketua KNPI Majalengka tersebut, Selasa (3/9) di salahsatu rumah makan. Saat ditanya apakah sikap tersebut karena dirinya tidak terpilih untuk maju mendampingi Eman Suherman, Aceng Sunanto membantahnya.
Dia sejatinya memang memilih mengundurkan diri dari bursa pencalonan wakil bupati Majalengka beberapa hari sebelum ada rekomendasi Eman Suherman dan Dena M Ramdhan.
Padahal jika dirinya ingin memaksakan maju sangat memungkinkan, dimana saat ini dirinya masih tercatat sebagai bendahara umum Beta Gibran Nasional. Dimana dia bisa saja meminta bantuan Solo (Gibran, red) untuk memuluskan jalan di Pilkada Majalengka.
Namun hal itu tidak dilakukan karena dia menganggap Pilkada merupakan urusan daerah yang tidak perlu sampai menyeret Solo dan lainnya.
Dalam tataran membangun Majalengka, selaku pribumi Majalengka yang lahir dan besar di Majalengka dia merasa jauh lebih tahu karena memiliki sense of belonging terhadap Majalengka.
“Yang jelasnya ada beberapa alasan kenapa saya harus mendukung Haji Karna. Yang pertama karena ada perbedaan visi dan misi dengan pasangan Eman-Dena, terutama dalam konteks Pilkada Majalengka. Saya pikir ini ceritanya beda dengan Pilgub atau Pilpres. Untuk membangun suatu daerah tentunya harus ada rasa memiliki daerah yang sangat kuat, dan konsep itu saya melihat ada di pasangan Karna dan Koko,” jelasnya.
Alasan yang kedua, dirinya melihat sosok Karna Sobahi dan pasanganya Koko Suyoko lebih mempunya visi dan misi yang jelas dan rasional dan sudah terbukti bisa membangun Majalengka.