KUNINGAN, RAKCER.ID – Jamparing Research merilis hasil survei untuk Pilkada Kuningan 2024, hasilnya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani sementara unggul dengan raihan elektabilitas sebesar 34,3%, mengungguli pasangan M Ridho Suganda-Kamdan yang memperoleh 33,8%.
Selisih tipis antara kedua pasangan mencerminkan persaingan ketat menjelang hari pemilihan. Peneliti Jamparing Research, Topic Offirstson mengatakan, survei yang dilaksanakan mulai tanggal 21 hingga 26 September 2024 dilakukan di 32 kecamatan di Kabupaten Kuningan dengan menggunakan metodologi Multistage Random Sampling.
“Dalam survei ini kami melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat. Kami memastikan distribusi sampel yang memadai dengan mempertimbangkan proporsi jumlah pemilih tetap di setiap kecamatan,” kata Topic.
Baca Juga:DPT Pilkada 2024 di Kota Cirebon Tak Didominasi Pemilih PemulaPengacara Senior Agus Prayoga Deklarasi Dukungan ke Pasangan Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati
Menurut Topic, metode survei ini menggunakan margin of error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih secara acak mulai dari tingkat desa, dusun, Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), hingga keluarga, sehingga memberikan gambaran yang representatif mengenai perilaku pemilih di Kabupaten Kuningan.
Selain itu, wawancara dilakukan secara tatap muka oleh surveyor yang terlatih dengan menggunakan kuesioner.
“Kami memastikan kendali mutu dilakukan secara ketat, mulai dari perekrutan dan pelatihan surveyor, pengumpulan data di lapangan, hingga validasi dan verifikasi pasca pengumpulan data. Spotcheck dan callback juga kami terapkan untuk menjaga keakuratan data,” ujar Topic.
Survei Jamparing Research ini juga menunjukkan bahwa mayoritas responden berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, serta tokoh pemuda, sesuai dengan karakteristik demografi Kabupaten Kuningan yang didominasi oleh generasi Z dan milenial.
Sementara itu, kata Topic, profesi petani juga mendominasi, sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang mencatat pertanian sebagai sektor utama di Kuningan.
Dilihat dari sebaran usia, survei Jamparing Research ini melibatkan responden mulai dari usia 16 tahun hingga 75 tahun ke atas.
“Responden berusia 16 tahun dipilih karena pada November nanti mereka akan mencapai usia 17 tahun dan masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT),” terangnya.
Baca Juga:Bawaslu Kota Cirebon Perpanjang Pendaftaran Pengawas Tempat Pemungutan Suara di 19 KelurahanIr H Herman Khaeron dari Partai Demokrat Kembali Bekerja untuk Rakyat di Periode Keempatnya!
Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan SMA atau sederajat (41,5%), diikuti lulusan SD (22,2%) dan sarjana (18,6%). Selain itu, hampir 60% dari responden dilaporkan memiliki penghasilan di atas Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kuningan, sementara sisanya berada di bawah UMK.