CIREBON, RAKCER.ID – Belakangan ini, terjadi pergeseran kebiasaan berbelanja di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z.
Salah satu tren yang semakin populer adalah sustainable shopping, terutama dalam bidang fashion.
Gen Z semakin sadar akan dampak negatif perubahan iklim dan mulai mengambil tindakan dengan mendukung keberlanjutan, termasuk dalam memilih pakaian dan aksesori yang ramah lingkungan.
Baca Juga:Netflix Romcom Terbaru Nobody Wants This yang Segarkan dengan Kisah Cinta Lintas Agama, Ternyata Kisah Nyata!Perbedaan Bukan Halangan! Nobody Wants This Tawarkan Romcom Segar di Netflix Tahun 2024
Sustainable fashion adalah pakaian dan aksesori yang diproduksi dengan cara yang lebih etis dan ramah lingkungan.
Tujuan utamanya adalah meminimalisir kerusakan lingkungan dengan cara seperti menggunakan bahan daur ulang atau organik, serta memproduksi pakaian dalam jumlah kecil untuk menghindari pemborosan.
Tidak seperti fast fashion yang selalu mengikuti tren, sustainable fashion lebih berfokus pada kualitas, umur pakai yang lama, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Industri fashion adalah salah satu penyebab terbesar kerusakan lingkungan. Tren fast fashion yang mendominasi pasar telah menyumbang berbagai masalah seperti perbudakan modern, polusi beracun, dan emisi karbon yang signifikan.
Merek fast fashion seperti H&M, Zara, dan Forever 21 menawarkan pakaian murah dan trendi, yang mudah diakses oleh banyak orang, terutama anak muda.
Namun, semakin berkembangnya kesadaran akan dampak negatif fast fashion, terutama di kalangan Gen Z, banyak yang mulai beralih ke sustainable fashion.
Generasi ini cenderung lebih peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan dari produk yang mereka konsumsi, dan mereka memilih merek yang memiliki nilai-nilai keberlanjutan.
Baca Juga:Dari Mykonos hingga Summerscent, 5 Rekomendasi Parfum Lokal dengan Wangi Tahan Lama5 Fakta Menarik tentang Jack O'Lantern Ikon Halloween yang Jarang Diketahui
Merek lokal yang memproduksi dalam jumlah kecil juga semakin diminati, karena lebih mendukung praktik bisnis yang etis dan ramah lingkungan.
Pengaruh Media Sosial
Media sosial memainkan peran besar dalam penyebaran tren sustainable fashion. Banyak anak muda yang memanfaatkan platform seperti Instagram untuk mempublikasikan karya kreatif mereka dan bahkan menciptakan lini pakaian ramah lingkungan sendiri. Salah satu contoh yang menonjol adalah brand lokal seperti Rethread, yang mengusung konsep upcycling—mengubah pakaian bekas atau rusak menjadi produk baru yang unik dan stylish.
Gen Z juga semakin tertarik dengan thrifting atau membeli pakaian bekas. Thrifting memberikan alternatif yang lebih terjangkau dan berkelanjutan dibandingkan dengan membeli pakaian baru di mal.