Pihaknya tidak memaksakan kepada nasabah Bank Sampah Dewi Sri, dari hasil bank sampah ini ditabung ataupun langsung diambil.
“Jadi kita enggak ngandelin nabung aja, yang penting sampahnya ke bank sampah semua,” imbuhnya.
Hasil bank sampah Dewi Sri, dalam sepekan bisa dua hingga tiga kali diangkut, paling sedikitnya 2 ton.
Baca Juga:UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Upacara Hari Santri Nasional 2024 dan Cyber X UINSSC ExpoCalon Wakil Walikota Suhendrik Ketemu Kembarannya di Djawara Barbershop
“Pengambilan sampah dari nasabah adalah dengan cara jemput bola. Kita punya 3 petugas sendiri yang keliling. Selain itu kita juga tetap sosialisasi ke warga, diajak bergabung ke bank sampah. Alhamdulillah banyak yang minat,” tuturnya.
Keluhnya, kendala di lapangan banyak, mulai dari kebutuhan kendaraan roda tiga, hingga yang lainnya, karena yang harus diangkut sama Bank Sampah Dewi Sri sehari sampai enam kali.
“Kalau ada dua kendaraan kan kita cuma tiga kali pengangkutan. Jadi, kami sangat memohon untuk pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup untuk membantu memberikan kendaraan roda tiga, kemudian laptop untuk pencatatan digital sama mesin printernya untuk pembuatan SIM,” harapnya.