CIREBON, RAKCER.ID –Dalam debat calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon, terjadi pertukaran argumen yang cukup panas antara pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan 2 mengenai program unggulan seragam gratis untuk siswa.
Dani Mardani, calon Walikota nomor urut 1, mempertanyakan program seragam gratis yang diusung oleh paslon nomor 2.
Ia menyoroti bahwa dalam Permendikbud, tidak ada nomenklatur terkait penyediaan seragam untuk siswa.
Baca Juga: Lagu "Coblos Botakna" Viral di TikTok: Dukungan Kreatif untuk Pasangan ASIH GoTo Berhasil Memperkecil Kerugian di Kuartal III 2024
Menanggapi pertanyaan tersebut, Eti Herawati, calon Walikota nomor urut 2, menegaskan komitmen pasangan “Beres” untuk mengupayakan anggaran bagi program tersebut.
Ia menyatakan, “Persoalan seragam sangat dibutuhkan orang tua. Insya Allah, soal anggaran kami akan upayakan dan bisa berjalan di tahun anggaran 2026.”
Suhendrik, calon Wakil Walikota nomor urut 2, dengan tegas menambahkan bahwa program seragam gratis tidak boleh diremehkan.
Ia menekankan, “Jangan remehkan urusan seragam gratis, kami punya komitmen untuk menggunakan tepat anggaran. Soal regulasi, kita punya pemerintahan berjenjang dan akan kita upayakan.”
Namun, Dani Mardani kembali mengingatkan bahwa jika program tersebut dipaksakan tanpa dasar hukum yang jelas, maka berpotensi berhadapan dengan masalah hukum terkait tindak pidana korupsi.
Perdebatan ini menunjukkan pentingnya program-program yang ditawarkan oleh para calon pemimpin daerah untuk dianalisis secara kritis, baik dari segi manfaat maupun legalitasnya.
Masyarakat Cirebon diharapkan dapat mencermati dengan seksama visi, misi, dan program yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan calon sebelum menentukan pilihan dalam pemilihan yang akan datang.