CIREBON, RAKCER.ID –PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan ekosistem digital terkemuka di Indonesia, melaporkan perkembangan positif dalam kinerja keuangannya untuk kuartal ketiga tahun 2024.
Meskipun masih mencatat kerugian, perusahaan berhasil mengurangi angka tersebut secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, GOTO mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,31 triliun hingga kuartal III 2024.
Baca Juga: DPR Memberikan Dukungan Penuh terhadap Rencana Penghapusan Utang Petani dan Nelayan oleh Presiden Prabowo Pertemuan Menko Perekonomian dengan Apindo Bahas UMR 2025
Angka ini menunjukkan penurunan yang substansial, yaitu sebesar 55% dibandingkan dengan kerugian Rp 9,54 triliun pada periode yang sama tahun 2023.
Perbaikan kinerja ini didukung oleh beberapa faktor kunci:
1. Peningkatan pendapatan bersih sebesar 11% menjadi Rp 11,66 triliun.2. Penurunan biaya dan beban operasional sebesar 29% menjadi Rp 13,71 triliun.3. Pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 34% year-on-year mencapai Rp 4,7 triliun.4. EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai angka positif Rp 137 miliar, berbanding terbalik dengan kerugian Rp 559 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, menyatakan bahwa strategi perusahaan telah berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya.
Model bisnis ini semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya agresif perusahaan dalam mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh lini bisnis.
GoTo juga melaporkan penerimaan e-commerce service fee dari Tokopedia sebesar Rp 191 miliar (atau Rp 172 miliar setelah PPN) pada kuartal ketiga 2024.
Perusahaan optimis dapat mencatatkan penghematan tambahan di masa mendatang, terutama setelah menkamutangani kontrak layanan cloud baru dengan Alibaba dan Tencent.
Ke depannya, GoTo menargetkan peningkatan pertumbuhan dari basis demografis pengguna yang lebih luas untuk layanan On-Demand Services dan Financial Technology.
Baca Juga: Sritex Kembali Diizinkan Melakukan Kegiatan Ekspor-ImporPertamina Masih Mengkaji Kemungkinan Perubahan Harga BBM per 1 November 2024
Perusahaan juga menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan untuk mencapai titik impas (breakeven) pada keseluruhan tahun buku 2024.
Meskipun demikian, GoTo tetap waspada terhadap berbagai faktor ketidakpastian dan risiko, termasuk persaingan pasar yang semakin ketat, tingkat inflasi, serta faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan di kuartal-kuartal mendatang.