CIREBON, RAKCER.ID –Papua, salah satu provinsi di Indonesia, memiliki potensi ekspor yang luar biasa, tidak hanya di sektor pertambangan tetapi juga di berbagai produk non-migas.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan lonjakan signifikan ekspor Papua sebesar 174,56% atau senilai 9.367 juta USD pada Agustus 2024.
Untuk mendorong pertumbuhan ekspor, Kementerian Keuangan melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menjalankan program Coaching Program for New Exporter (CPNE).
Baca Juga:Lima Konglomerat Indonesia Diundang untuk Membangun 3 Juta Rumah Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon Terabaikan: Investor Enggan Berinvestasi di Daerah Pesisir
Program ini baru-baru ini diselenggarakan di Jayapura, Papua, dengan partisipasi 27 UMKM lokal.
Meirijal Nur, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Kementerian Keuangan, menekankan peran strategis UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional.
LPEI akan memberikan pelatihan intensif untuk menciptakan eksportir baru dan meningkatkan skala ekspor UMKM yang sudah aktif.
Maria Sidabutar, Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI, menyatakan bahwa program CPNE telah berhasil mendampingi lebih dari 5.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Program ini mencakup pendampingan dari awal hingga proses business matching dengan pembeli internasional.
Kristijanindyati Puspitasari, Kepala Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat, dan Maluku, menyoroti kekayaan sumber daya alam Papua, termasuk hasil hutan, laut, kerajinan, dan produk perkebunan.
Program CPNE diharapkan dapat membantu UMKM Papua mengatasi kesulitan dalam melakukan ekspor.
Baca Juga: Gibran Siap Ambil Alih Tugas Kepresidenan saat Prabowo Hadiri KTT Internasional Debat Perdana Pilgub Jabar 2024 Siap Digelar di Kampus Unpad
Para peserta CPNE, seperti Frans dari Paon Sida dan Rini Eko Setiyani dari Ririn Foods, mengungkapkan antusiasme mereka terhadap program ini.
Mereka berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk mengembangkan bisnis mereka ke pasar internasional.
Program CPNE di Papua merupakan bukti nyata upaya pemerintah dalam mendorong terciptanya eksportir baru di kawasan timur Indonesia, sekaligus memperkuat peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi nasional.