Hewan laut berkepala unik yang ke 2 yaitu ada ikan pari, Bentuk kepala ikan pari yang khas cocok dengan tubuhnya yang bulat dan rata dengan sirip lebar dan ekor panjang seperti cambuk.
Tulang rawan yang membentuk ekor ikan pari ini ditutupi duri dan memiliki sengatan berbisa yang berpotensi mematikan.
Ikan pari lebih suka berenang di dasar laut dan ditemukan di lingkungan tropis yang hangat. Makhluk ini memakan cacing dan kelompok invertebrata lainnya, serta moluska, atau hewan bertubuh lunak.
Baca Juga:Kata Siapa Penguin Hidup di Kutub Saja, 5 Fakta Unik Penguin Afrika, Penguin yang Tinggal di Daerah Tropis Khusus Untuk Ibu Menyusui, 5 Buah Untuk Pelancar Susu Asi, yang Kaya Akan Nutrisi Serta Menyehatkan
Posisi mulut mereka lebih rendah, sehingga memudahkan mereka menemukan mangsa, yang sering ditemukan di dekat dasar air.
Karena mereka termasuk dalam kelas makhluk bertulang rawan yang sama, Chondrichthyes, ikan pari, dan hiu berkerabat dekat.
Oleh karena itu, tidak disangka jika ikan pari selain mengandalkan organ mata di bagian atas tubuhnya, memiliki organ ampula Lorenzini sebagai sensor listrik yang lebih bisa diandalkan untuk mencari mangsa.
Karena ikan pari merupakan hewan ovovivipar, atau bertelur, maka telur yang dihasilkannya akan memiliki embrio yang akan berkembang sempurna di tubuh induknya sebelum dilahirkan.
Akibat perburuan liar, degradasi habitat, dan perubahan iklim, sejumlah spesies ikan pari terancam punah.
3. Belut Pelican
Hewan laut berkepala unik ke 3 adalah belut pelican, Salah satu jenis belut yang ditemukan di perairan dalam adalah belut gulper, kadang-kadang dikenal sebagai belut pelikan.
Kepala dan kantong mulut belut yang rata dan berukuran menyerupai burung pelikan inilah yang menimbulkan nama “belut gulper”.
Baca Juga:Bisa Menyelam, 5 Burung yang Ahli dalam Berenang dan Menyelam Bisa Menyelam di Kedalaman 300 Meter Sangat Indah Sekali dan Berwarna, Hewan Paling Warna-Warni yang Cantik di Dunia, Bak Pelangi
Kantong gular pada burung pelikan dan kantong mulut besar pada belut memiliki tujuan serupa. Dengan bibir terbuka lebar, mereka dapat dengan mudah memakan seluruh makanannya dan menyedotnya. Belut pelikan kebanyakan memakan krustasea, ikan kecil, dan cephalopoda.
Jumlah sidat di alam liar masih belum diketahui karena jarang ditemukan secara umum, Namun menurut informasi yang diberikan oleh International Union for the gulper eel diklasifikasikan sebagai Being in Least Concern oleh International Union of Conservation of Nature (IUCN), yang berarti kecil kemungkinannya untuk punah.