CIREBON, RAKCER.ID –Ruben Amorim, manajer baru Manchester United, tampaknya harus menghadapi tantangan besar dalam membangun tim impiannya.
Dalam sesi latihan perdananya bersama klub, Amorim merasa kecewa dengan performa beberapa pemain yang hadir.
Menurut laporan dari The Sun, Amorim menemukan kurangnya intensitas dan kecepatan saat mencoba menerapkan formasi 3-4-3.
Baca Juga: 5 Sikap Sederhana yang Membuat Anda Dikenang dan Disukai7 Tanda Positif Memulai dari Nol,Menemukan Kebahagiaan dalam Perjuangan
Meskipun sebagian besar pemain bintang sedang absen karena tugas internasional, Amorim tetap tidak puas dengan penampilan pemain yang tersisa.
Pelatih asal Portugal itu terus-menerus mendorong para pemainnya untuk meningkatkan tempo permainan.
Bahkan, ia dilaporkan telah mengidentifikasi beberapa pemain yang dianggap tidak cocok dengan gaya permainannya dan kemungkinan akan ditinggalkan.
Meski demikian, sebagian pemain MU terkesan dengan kepercayaan diri dan gaya melatih Amorim.
Seorang sumber menyebutkan bahwa pemain-pemain terpesona oleh energi, pendekatan, dan kepercayaan diri pelatih baru mereka.
Beberapa bahkan menyebutnya sebagai “Mourinho 2.0” karena kemiripan auranya dengan pelatih legendaris tersebut.
Amorim datang ke Manchester United dengan reputasi yang mengesankan.
Ia berhasil membawa Sporting CP meraih gelar liga Portugal setelah 19 tahun penantian pada musim 202021, dan menambah gelar kedua pada musim 202324.
Baca Juga:Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Mengonsumsi Singkong RebusRekomendasi Pinjaman Online Syariah: Solusi Keuangan yang Aman dan Cepat
Saat ini, Manchester United berada di posisi ke-13 klasemen Liga Inggris setelah hanya memenangkan empat dari 11 pertandingan awal mereka.
Namun, mereka hanya terpaut empat poin dari posisi empat besar, menunjukkan bahwa peluang untuk bangkit masih terbuka lebar.
Dengan kedatangan Amorim, fans Manchester United berharap ia dapat membawa perubahan positif dan mengembalikan klub ke jalur kemenangan.
Namun, tampaknya sang pelatih harus bekerja ekstra keras untuk membentuk skuad sesuai dengan visi permainannya.