CIREBON, RAKCER.ID – Fakta menarik Benteng Rotterdam, yang terletak di pusat Kota Makassar, Sulawesi Selatan, adalah salah satu peninggalan sejarah yang paling ikonik di Indonesia. Dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo pada abad ke-16 dan kemudian direnovasi oleh kolonial Belanda pada abad ke-17, benteng ini menjadi saksi perjalanan panjang sejarah, mulai dari masa kejayaan kerajaan lokal hingga era kolonialisme.
Dengan arsitektur bergaya Eropa yang masih terawat dengan baik, Benteng Rotterdam menawarkan pengunjung pengalaman unik untuk menjelajahi masa lalu yang kaya akan cerita.
Sebagai salah satu benteng paling terawat di Indonesia, tempat ini memiliki daya tarik yang luar biasa baik bagi para pecinta sejarah, wisatawan, maupun pelajar yang ingin mempelajari lebih dalam tentang perjalanan bangsa ini.
Baca Juga:8 Rekomendasi Destinasi Wisata Kebun Binatang di Indonesia untuk Liburan Seru Keluarga
Berikut Fakta Menarik Benteng Rotterdam:
1. Sejarah Awal Pembangunan Benteng
Benteng Rotterdam dibangun pada tahun 1667 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan utama sebagai benteng pertahanan. Benteng ini dibangun untuk memperkuat posisi Belanda dalam mengontrol wilayah Makassar yang kala itu merupakan pusat perdagangan penting di Indonesia Timur.
Nama “Rotterdam” sendiri diambil dari nama kota asal Belanda, Rotterdam, yang memiliki makna simbolis bagi penjajah Belanda. Benteng ini dibangun dengan menggunakan batu bata merah dan memiliki bentuk yang menyerupai segi empat. Meskipun demikian, teknik dan arsitektur benteng ini sangat kuat dan tahan lama, sehingga benteng ini mampu bertahan selama berabad-abad.
2. Benteng yang Pernah Menjadi Tempat Penahanan
Seiring berjalannya waktu, Benteng Rotterdam tidak hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan, tetapi juga berfungsi sebagai penjara. Selama masa penjajahan Belanda, benteng ini digunakan untuk menahan berbagai tokoh pejuang yang melawan kekuasaan Belanda.
Salah satu tokoh yang terkenal adalah Sultan Hasanuddin, yang dikenal sebagai pahlawan nasional Indonesia. Sultan Hasanuddin ditangkap dan dibawa ke Benteng Rotterdam setelah pertempuran sengit antara pasukan Belanda dan pasukan Makassar. Ia dipenjara di sini sebelum akhirnya diasingkan ke Batavia (Jakarta).
3. Benteng dengan Arsitektur Khas Eropa
Benteng Rotterdam memiliki arsitektur khas Eropa yang dipadukan dengan sentuhan lokal. Benteng ini dibangun dengan tembok tinggi yang kokoh, dan di dalamnya terdapat beberapa bangunan seperti ruang penjara, gudang senjata, dan ruang komando.