“Keputusan final ada di tangan Ketum PSSI Erick Thohir. Apakah dia mengikuti keinginan netizen atau mempertahankan Shin Tae-yong untuk meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026. Apapun keputusan Erick Thohir nanti punya risiko masing-masing,” ujarnya.
Tidak ada orang lain selain Tuhan YME yang tahu apa yang terjadi dengan Timnas Indonesia selama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Jika Shin Tae-yong dipertahankan belum jaminan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Begitu pula pelatih baru yang menggantikan Shin Tae-yong. Karena Indonesia masih punya empat pertandingan berat di babak ini. Pengalaman selama ini, pergantian pelatih di tengah jalan sering malah berakibat buruk,” paparnya.
Baca Juga:Jordan Pickford Menjadi MOTM di Laga Everton vs Manchester City Bukayo Saka Menepi Karena Cedera, Statistik Dia yang Bakal Dirindukan
Raja Isa juga memberi contoh kepada Arab Saudi dengan mengganti Roberto Mancini dengan Herve Renard. Namun, Herve Renard yang lebih memahami lingkungan sepakbola Arab Saudi, malah membuat Timnas Indonesia dikalahkan.
“Herve Renard di Timnas Arab Saudi jadi contoh buruk. Tapi pergantian pelatih Timnas Australia dari Graham Arnold ke Tony Popovic jadi contoh bagus. Nah, sekarang terserah Erick Thohir dan rakyat Indonesia akan memilih yang mana dari dua contoh itu,” tuturnya.
Raja Isa berpendapat bahwa pergantian Shin Tae-yong yang akan datang akan merusak lingkungan sepakbola Indonesia, yang telah mulai pulih berkat prestasi Timnas Indonesia yang berhasil meloloskan semua level di Piala Asia.
“Sejak Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia, ekosistem sepakbola Indonesia mulai terbentuk. Meski belum sempurna. Nah, pelatih baru nanti akan malah merusak ekosistem itu. Karena menurut saya sebuah negara harus punya karakter sepakbolanya secara Nasional. Dan, itu yang sedang dilakukan PSSI dan Shin Tae-yong,” pungkasnya.