INDRAMAYU, RAKCER.ID – Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah Kabupaten Indramayu selama tahun 2024 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di Indramayu mencapai 295 orang.
Kasus kecelakaan lalu lintas di Indramayu sering terjadi di jalan arteri pantura dan di jalur Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Juga yang terjadi di sejumlah ruas jalan lainnya.
Baca Juga:Senderan Sungai Benda Roboh akibat Longsor, DPRD Kota Cirebon Minta Penanganan LangsungWalikota Cirebon Terpilih Effendi Edo Lebih Memilih Mancing Bersama Masyarakat saat Akhir Tahun 2024
Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo menyampaikan, jumlah kecelakaan lalu lintas di Indramayu selama tahun 2024 mencapai 607 kasus.
Jumlah itu meningkat 6 persen dibanding tahun 2023 yaitu sebanyak 574 kasus.
“Memang angka lakalantas 2024 mengalami kenaikan, namun kita dapat menekan fatalitas dari lakalantas tersebut,” jelasnya, Selasa (31/12/2024).
Dari catatan kasusnya, korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Indramayu tahun 2024 sebanyak 295 orang. Meski demikian, jumlah ini menurun 5 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai 310 orang.
Adapun korban luka berat di tahun 2024 mencapai 20 orang, atau meningkat dibanding 2023 yang mencapai 18 orang.
Untuk data korban luka ringan di tahun 2024 tercatat ada sebanyak 831 orang, sedangkan di tahun 2023 mencapai 652 orang.
Untuk kerugian materi di tahun 2024 mencapai Rp2.105.200.000, dan sebesar Rp1.763.600.000 pada tahun 2023.
Penyebab kecelakaan lalu lintas di Indramayu sendiri diketahui mayoritas karena human error.
Baca Juga:Polisi Indramayu Gagalkan Peredaran Miras Tradisional Jenis Ciu dari SoloSalah Satu Perusahaan di Kabupaten Cirebon Siap Penuhi Hak Buruh yang Tertunda usai Anggota DPRD Turun Tangan
Misalnya seperti menyalip tanpa melihat kendaraan yang ada di depannya, kecepatan melebihi batas, hingga tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti tidak memakai helm, dan lain sebagainya.
“Penyebabnya mayoritas memang karena human eror,” tandas dia. (tar)