CIREBON, RAKCER.ID – Tebing yang juga menjadi senderan Sungai Benda di Kelurahan Argasunya, Harjamukti, longsor di malam pergantian tahun.
Berdasarkan laporan yang masuk, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo mengungkapkan, longsor terjadi Selasa malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
“Diduga akibat pengikisan tanah oleh air. Sehingga terjadi tanah longsor di area tersebut dengan rincian panjang 12 m tinggi 11,5 m lebar 4 m,” ungkapnya, (1/1).
Baca Juga:Harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia Melonjak Naik hingga Rp. 400, Berikut Harga ResminyaPKBI Cabang Cirebon Gaungkan Semangat Persatuan dan Perubahan
Dalam peristiwa robohnya senderan Sungai Benda ini, Andi memastikan berdasarkan hasil assesment BPBD Kota Cirebon tidak ada korban jiwa. Untuk selanjutnya, pihaknya akan melakukan tindak lanjut bersama dengan SKPD terkait.
“Akan kita koordinasikan, agar segera diperbaiki oleh instansi terkait,” tandasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Cirebon dari Dapil Kalijaga-Argasunya, Een Rusmiyati mengatakan, keluhan masyarakat terkait dengan kondisi senderan Sungai Benda yang mengkhawatirkan sudah sering ia dengar dari masyarakat.
Bahkan, kondisi dan aspirasi masyarakat terkait itu, baru saja ia sampaikan kepada Pj Walikota Cirebon pada agenda One Day With Citizen, Selasa siang. Namun tak berselang lama keburu longsor.
“Kekhawatiran saya dan masyarakat terjadi. Baru saja disampaikan ke pak Pj Walikota bahwa masyarakat di Benda itu meminta ada perbaikan, malamnya kejadian longsor,” ungkap Een saat ikut meninjau lokasi longsor di RT 004, RW 07 Sumur Wuni, Rabu (1/1).
Een juga meminta, agar setelah dilakukan peninjauan, SKPD terkait bisa melakukan penanganan dengan segera. Karena dikhawatirkan, longsor akan meluas dan berdampak pada permukiman penduduk.
Pemerintah Kota Cirebon, kata Een, diminta segera memberikan tembusan kepada SKPD terkait, dan jika kawasan yang longsor berada di luar kewenangan kerjanya, Pemerintah Kota Cirebon pun diminta segera berkoordinasi dengan BBWS.
“Jika tidak segera ditangani, khawatir akan berdampak kepada pemukiman warga. Ini akan sangat membahayakan bagi masyarakat setempat,” tegasnya. (sep)