Muara dari persoalan ini, masih dijelaskan Andi, banyak faktor yang itu menjadi PR bersama. Mulai dari perlunya perbaikan menajemen parkir, peningkatan fungsi pengawasan, hingga faktor SDM, baik kuantitas maupun kualitas.
“Persoalannya klasik, personel di lapangan, seperti jukir, banyak yang belum diawasi secara utuh. Banyak kasus satu orang yang dapat surat tugas, tapi di lapangan di sub kan lagi. Padahal kami sudah lakukan penertiban-penertiban. Kami sudah lakukan berbagai cara,” tutur Andi.
Maka ke depan, untuk memaksimalkan potensi retribusi parkir yang besar, pihaknya akan mengusulkan parkir dengan sistem berlangganan.
Baca Juga:Perikanan Tangkap di Kota Cirebon Selama Tahun 2024 Melampaui Target Sampai 172 PersenPT KAI Daop 3 Cirebon Catat Jumlah Penumpang Saat Liburan Nataru Tembus 194 Ribu
“Kami ada usul parkir berlangganan, nanti regulasi antara kita dan provinsi. Parkir liar juga masih banyak ditemukan, salah satunya di Jalan Cipto dan titik keramaian lain yang tiba-tiba muncul. Kami akui sisi pengawasan yang masih kurang,” jelasnya.