CIREBON, RAKCER.ID – Pembangunan di wilayah Kota Cirebon masih belum merata, terutama di wilayah selatan. Contohnya daerah Kelurahan Argasunya yang sampai saat ini dinilai masih sangat tertinggal.
Tak hanya pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana umum juga masih sangat kurang, seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) yang masih sangat minim.
Anggota DPRD Kota Cirebon dari Dapil Kalijaga-Argasunya, Een Rusmiyati selalu menjadi tokoh paling lantang yang berbicara soal pembangunan di wilayah selatan, termasuk persoalan PJU yang masih minim di Kelurahan Argasunya, sehingga kerap menimbulkan tindakan kriminal.
Baca Juga:Selama 2024, BRT Trans Cirebon Berhasil Angkut Penumpang Sebanyak 76 Ribu Lebih Banyak dari Tahun 2023E-ARPK Terbit 3-6 Januari 2025, KPU Kota Cirebon Ancang-Ancang Gelar Pleno Penetapan Paslon Terpilih
Disebutkan Een, selain terkait dengan pembangunan fisik infrastruktur, seperti kondisi senderan Sungai Benda yang saat ini longsor, sarana dan prasarana jalan umum berupa PJU di Kelurahan Argasunya juga menjadi aspirasi yang paling banyak disampaikan oleh masyarakat.
“Masyarakat banyak yang meminta adanya senderan di sungai untuk mengantisipasi adanya banjir. Kemudian selalu saya sampaikan setiap rapat, Argasunya ini PJU-nya masih minim,” tegas Een.
Bukan sekali dua kali, aspirasi terkait PJU ini ia sampaikan, baik saat rapat kerja bersama SKPD terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Cirebon, maupun saat rapat langsung dengan ketua TAPD, bahkan saat satu forum bersama Pj Walikota Cirebon.
“Karena minim pemeliharaan PJU, penyebab daerah kami sudah rawan kriminalitas, kami mohon untuk Dishub memperhatikan ini,” tandasnya.
Akibat PJU yang masih minim di Kelurahan Argasunya, disebutkan Een, tak jarang, beberapa kali tindakan kriminal terjadi, seperti begal dan pencurian.
Bahkan, salah satu titik ruas jalan yang minim penerangan, adalah jalur menuju makam salah satu tokoh yang kerap ramai diziarahi masyarakat, bahkan dari luar Kota Cirebon.
“Di Argasunya itu ada makam Mbah Soleh, di sepanjang jalan menuju ke sana gelap. Jadi peziarah yang datang malam hari merasa takut adanya begal,” ujarnya.
Baca Juga:Pj Walikota Cirebon Sentil Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon Soal Retribusi Parkir yang Kurang MaksimalPerikanan Tangkap di Kota Cirebon Selama Tahun 2024 Melampaui Target Sampai 172 Persen
Dengan segudang persoalan pembangunan di wilayah Selatan, yang menurutnya belum terjadi pemerataan seperti di tengah perkotaan, Een pun memastikan, ia bakal terus mengawal dan memperjuangkan pemerataan di daerah Kelurahan Argasunya tersebut.