Rekomendasi Desa Wisata Digital di Nusantara yang Harus Dikunjungi

Rekomendasi Desa Wisata Digital di Nusantara
WISATA. Melangkah ke dalam keindahan dan kedamaian Desa Penglipuran Merasakan budaya Bali yang masih terjaga dengan sempurna. foto: Pinterest/Rakcer.id.
0 Komentar

Melalui teknologi digital, wisatawan dapat memesan paket wisata, mengakses informasi tentang kegiatan desa, dan bahkan membayar tiket masuk melalui aplikasi. Promosi yang dilakukan melalui media sosial membuat Pujon Kidul semakin dikenal luas, terutama di kalangan generasi muda yang gemar berbagi pengalaman melalui platform digital.

4. Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur

Wae Rebo adalah desa adat yang terletak di pegunungan Flores. Desa ini terkenal dengan rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. Meskipun lokasinya terpencil, Wae Rebo telah memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan wisata.

Wisatawan dapat mengakses informasi tentang desa ini melalui website atau media sosial, memesan kunjungan dengan mudah, dan menyaksikan keindahan desa melalui foto serta video berkualitas tinggi. Dengan kombinasi keindahan alam dan pendekatan digital, Wae Rebo menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Baca Juga:Destinasi Wisata Hutan Pinus yang Instagramable di IndonesiaFakta Ciremai Gunung Tertinggi di Jawa Barat dengan Keindahan dan Kekayaan Hayati yang

5. Desa Sawai, Maluku

Desa Sawai, yang terletak di Pulau Seram, Maluku, adalah surga tersembunyi dengan keindahan laut dan hutan tropis. Sebagai desa wisata digital, Sawai menawarkan pengalaman wisata berbasis teknologi. Wisatawan dapat memesan penginapan, tur laut, dan aktivitas snorkeling melalui aplikasi khusus atau platform online.

Desa ini juga aktif mempromosikan keindahannya melalui media sosial, memperlihatkan panorama laut biru yang jernih dan kehidupan bawah laut yang memukau. Dengan teknologi digital, Desa Sawai kini semakin dikenal sebagai destinasi wisata eksotis.

6. Desa Tenganan Pegringsingan, Bali

Tenganan Pegringsingan adalah desa adat Bali yang terkenal dengan kain gringsing, salah satu kain tradisional Bali yang langka. Sebagai desa wisata digital, Tenganan memanfaatkan teknologi untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budayanya.

Wisatawan dapat memesan tur budaya secara online, belajar tentang proses pembuatan kain gringsing melalui video interaktif, dan membeli produk kerajinan langsung dari platform e-commerce. Desa ini menjadi contoh bagaimana teknologi dapat mendukung pelestarian budaya lokal.

7. Desa Bontagula, Sulawesi Selatan

Terletak di kawasan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Desa Bontagula menawarkan wisata budaya dan alam yang menarik. Dengan memanfaatkan teknologi digital, desa ini mempermudah akses informasi bagi wisatawan, seperti jadwal pertunjukan budaya, lokasi wisata alam, dan paket wisata lainnya.

0 Komentar