Anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Hanya Cukup hingga Juni 2025, Begini Penjelasannya

Anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Hanya Cukup hingga Juni 2025, Begini Penjelasannya
Nasib Makan Bergizi Gratis yang belum merata disalurkan. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 71 triliun hanya cukup untuk mendanai program tersebut hingga Juni 2025.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jawa Timur yang disiarkan melalui kanal YouTube Kominfo MMC pada Selasa, 7 Januari 2025.

“Anggaran saat ini, Rp 71 triliun, hanya cukup sampai bulan Juni 2025. Namun, Bapak Menteri dan Prof. Dadan sedang berusaha untuk menambah anggaran. Jika bisa ditambah Rp 140 triliun mulai Juli 2025, maka seluruh anak akan mendapatkan makan bergizi. Total anggaran yang dibutuhkan adalah Rp 210 triliun,” jelas Zulhas dalam rapat tersebut.

Baca Juga:Generasi Z dalam Dunia Pekerjaan, Boundaryless Generation yang MultitaskingDapur Kecil Tanpa Kitchen Set? Simak 9 Tips Menatanya agar Tetap Nyaman

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri telah resmi diluncurkan pada Senin, 5 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak di Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup melalui pemberian makan secara gratis.

Namun, pelaksanaannya masih dilakukan secara bertahap. Saat ini, baru 190 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi. Jumlah ini masih jauh dari target awal, yaitu 937 SPPG yang seharusnya sudah berfungsi pada Januari 2025.

Meski program ini memiliki tujuan mulia, pelaksanaannya menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan anggaran.

Dengan anggaran saat ini, program hanya dapat berjalan hingga pertengahan tahun 2025. Pemerintah pun berupaya mencari solusi untuk menambah dana sebesar Rp 140 triliun agar program dapat berlanjut hingga akhir tahun.

Selain masalah anggaran, keterbatasan infrastruktur juga menjadi kendala. Hanya 190 SPPG yang beroperasi dari target 937 SPPG.

Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memastikan program ini dapat menjangkau lebih banyak anak di berbagai daerah.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia. Dengan memberikan makanan bergizi secara gratis, program ini tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga meringankan beban ekonomi keluarga, terutama di daerah-daerah yang masih mengalami kesulitan pangan.

Baca Juga:Kitchen Set Mini Bar Modern, 7 Solusi Estetis dan Fungsional untuk Hunian Masa Kini5 Tips Menata Kamar Tidur yang Baik Menurut Feng Shui dan Islam

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah perlu memastikan bahwa program ini berjalan secara efektif dan merata. Penambahan anggaran dan percepatan pembangunan infrastruktur SPPG menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal ini.

0 Komentar