RAKCER.ID – Pada pertandingan pekan ke-22 Premier League musim 2024/2025, Justin Kluivert hattrick ia bermain dengan sangat baik melawan Newcastle. Anak kandung pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert mencetak tiga gol, juga dikenal sebagai hattrick.
Bournemouth tetap bermain baik meskipun mereka bertandang ke markas Newcastle. Mereka justru mampu mencetak gol cepat meski mereka tidak memiliki banyak pemain penting. Pada menit keenam, Kluivert membuka keunggulan.
Newcastle tentu tidak ingin malu menjadi tuan rumah, setelah melakukan empat kemenangan beruntun sebelum menghadapi Bournemouth. Pada menit ke-25, Bruno Guimaraes menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Baca Juga:Bukan Mendes, incaran pertama MU Ait-NouriFans Timnas Indonesia diminta Move on, kita dukung sangat penuh Patrick Kluivert
Namun, Bournemouth kembali unggul satu menit sebelum waktu normal babak pertama berakhir. Dengan tindakan Kluivert, sekali lagi. Setelah menerima umpan dari Dango Ouattara, pemain berusia 25 tahun tersebut mencetak gol. Babak pertama berakhir dengan kemenangan Bournemouth 2-1.
Anak Patrick Kluivert Hattrick
Eddie Howe mengubah komposisi pemain Newcastle pada awal babak kedua. Pada menit ke-46, Fabian Schar dimainkan. Pada menit ke-66, ada upaya untuk meningkatkan tekanan dengan memainkan Joe Willock dan Kieran Trippier. Mereka bermain dengan lebih ganas.
Namun, The Magpies dihukum karena serangan balik Bournemouth yang buruk saat mereka berusaha mencetak gol yang bisa membuat skor 2-2. Kluivert mencetak gol lagi pada menit 90+2. Ini adalah hattrick kedua yang dia buat di Premier League musim 2024/2025.
Tak lama kemudian, Bournemouth mampu menambah satu gol lagi. Pada menit 90+6, Milos Kerkez membawa Bournemouth unggul 4-1 berkat assist Kluivert. Bournemouth belum pernah kalah dalam sembilan pertandingan terakhirnya di Premier League, dengan 37 poin, sama dengan Chelsea.
Warisi Kemampuan sang ayah
Selain itu, laman Whoscored melaporkan bahwa Justin memiliki kemampuan yang luar biasa dalam hal finishing dan mencetak gol. Laman ini menggunakan statistik dari dua musim sebelumnya untuk menghasilkan kesimpulan tentang karakteristik pemain.
Pada masa jayanya, Patrick Kluivert dikenal karena kemampuannya membobol gawang lawan, baik di klub maupun di timnas Belanda . Dengan kemampuannya ini, Justin mungkin menjadi pencetak gol yang berbahaya, terutama di Liga Inggris.