“Rumah milik Ibu Tini di Desa Setu Wetan juga mengalami kerusakan. Tembok dapurnya rusak kebetulan berdekatan dengan sungai,” tuturnya.
Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Cirebon pun bekerja sama dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk melakukan penyisiran, evakuasi dan penanganan darurat.
Deni menyebut, kebutuhan mendesak saat ini meliputi sanitasi dan makanan siap saji bagi warga terdampak.
Baca Juga:Ketua DPRD Kota Cirebon Prihatin Bendungan Canggong dan Cipager yang Mengalami Rusak ParahPemerintah Kabupaten Cirebon Fokus Perbaiki Infrastruktur dan Bantu Warga Terdampak
Hasil kajian BPBD Kabupaten Cirebon pasca banjir di Kabupaten Cirebon, pihaknya merekomendasikan agar normalisasi Sungai Cipager dari hulu hingga hilir segera dilakukan sebagai solusi jangka panjang.
Dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, mulai dari dinas terkait hingga relawan, untuk mengatasi masalah banjir.
“Upaya pemulihan diharapkan dapat segera dilakukan untuk meminimalkan dampak banjir di wilayah terdampak,” tukasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Ligistik BPBD, Hendi Eko Prasetyo menambahkan dampak dari banjir kemarin menyebabkan pondasi tiang jembatan Sumber tergerus.
Material pasir di dasar sungai terbawa arus. Polresta Cirebon sampai menyebarkan imbauan, pengalihan arus sementara bahwa jembatan Sumber tidak bisa dilewati.
Seperti diketahui bersama bahwa informasi pengalihan arus itu sudah beredar di group-group WhatsApp dan media sosial. Bahwa sementara waktu jembatan Sumber tidak bisa dilewati oleh kendaraan besar ataupun sumbu 2 ke atas. Demi kenyamanan dan keselamatan bersama.
“Bahwa pengendara yang menggunakan kendaraan tersebut, untuk menggunakan jalur alternatif via Jalan Kibagus Rangin-Gegunung, Taman Makam Pahlawan-Perempatam Sendang,” katanya, membacakan imbauan dari pihak kepolisian.
Baca Juga:Himakom FISIP UGJ Gelar Seminar dan Ajak Mahasiswa untuk Buat Personal BrandingPilar Jembatan Cipager Sumber Kabupaten Cirebon Rusak, Akses Roda Dua Arah Sumber Ditutup Sementara
Pihaknya pun mendapatkan laporan, bahwa ada dua unit mobil yang terseret. Ditemukan di dasar Sungai Cipager. Tepatnya di Desa Palir.
“Mobilnya nyangkut di sana. Sabtu sore baru bisa dievakuasi. Mobil sudah dalam kondisi rusak parah. Hancur,” ungkapnya.
Banjir juga membawa sejumlah material. Seperti lumpur, bebatuan hingga pohon. Lumpur-lumpur itu menyisakan di rumah-rumah warga. Bahkan ada warga yang melaporkan sawahnya sudah dipenuhi bebatuan.
“Lumpur dan sampah ke rumah-rumah warga. Di Kubang juga ada sawah yang sudah dipenuhi bebatuan. Di Pesantren Al Khairiyah juga kita temukan ada pohon besar lengkap dengan akarnya. Di Jatimerta juga ada pohon besar masih di dasar sungai sampai menghalangi jalan,” paparnya.