9 Hal yang Dilarang Saat Imlek, Mitos yang Dipercaya Membawa Hal yang Tidak Baik

9 Hal yang Dilarang Saat Imlek, Mitos yang Dipercaya Membawa Hal yang Tidak Baik
Ilustrasi larangan saat perayaan Imlek. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Perayaan Tahun Baru Imlek selalu dirayakan dengan penuh suka cita oleh masyarakat etnis Tionghoa.

Di balik kemeriahan dan harapan akan kebahagiaan serta kesejahteraan, ada sejumlah mitos yang menjadi pantangan selama Imlek.

Mitos-mitos ini dipercaya bisa membawa kesialan atau menghalangi rezeki jika dilanggar.

Baca Juga:Menikmati Perayaan Imlek yang Berkesan di Hotel Tentrem YogyakartaTertawa dan Tegang Bersamaan, 4 Rekomendasi Film Horor Komedi di Netflix

Meski dianggap mitos, banyak orang tetap mengikuti aturan tak tertulis ini karena sudah menjadi tradisi turun-temurun. Apa saja pantangan tersebut?

1. Dilarang Potong Rambut dan Keramas

Memotong rambut saat Imlek dipercaya dapat “memotong” rezeki, bahkan membawa kesialan bagi keluarga, terutama paman. Hal serupa berlaku untuk keramas, yang diyakini bisa “menghapus” keberuntungan. Oleh karena itu, banyak orang memotong rambut dan keramas sebelum tahun baru tiba.

2. Tidak Boleh Menyapu dan Mencuci Baju

Menyapu rumah pada hari pertama Imlek diartikan sebagai menyapu kekayaan, yang berisiko membuat rezeki terbuang. Selain itu, mencuci pakaian pada hari pertama dan kedua dianggap tidak menghormati Dewa Air, karena hari tersebut merupakan peringatan kelahiran-Nya. Solusinya? Bersihkan rumah dan selesaikan cucian sebelum tahun baru.

3. Dilarang Bekerja

Toko-toko milik masyarakat Tionghoa biasanya tutup selama perayaan Imlek. Mitosnya, bekerja saat Imlek akan membuat seseorang merasa lelah sepanjang tahun. Selain itu, Imlek adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga, sehingga banyak orang memilih untuk tidak bekerja.

4. Tidak Boleh Minum Obat

Meski sedang sakit, meminum obat pada hari pertama Imlek dianggap tabu. Tradisi ini didasari kepercayaan bahwa apa yang dilakukan di awal tahun akan terus terulang sepanjang tahun. Oleh karena itu, orang disarankan untuk tetap menikmati momen Imlek, meski sedang tidak sehat.

5. Jangan Menghabiskan Seekor Ikan

Dalam tradisi Tionghoa, ikan melambangkan kelimpahan. Ada pepatah nián nián yÇ’uyú yang berarti “memiliki lebih dari cukup setiap tahun.” Sebagai simbol, ikan yang disajikan saat Imlek sebaiknya tidak dihabiskan agar melambangkan kelimpahan rezeki.

6. Tidak Boleh Makan Bubur

Bubur pernah menjadi makanan rakyat kecil di China, sehingga mengonsumsinya saat Imlek dianggap sebagai lambang kemiskinan. Untuk menjaga makna kemakmuran, masyarakat Tionghoa memilih menyajikan makanan lain yang lebih berlimpah.

0 Komentar