Kue Keranjang Imlek Menjadi Simbol Keharmonisan dan Harapan Baik di Tahun Baru

Kue Keranjang Imlek Menjadi Simbol Keharmonisan dan Harapan Baik di Tahun Baru
Kue Keranjang Imlek Menjadi Simbol Keharmonisan dan Harapan Baik di Tahun Baru. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Kue keranjang Imlek atau yang dikenal juga dengan nama Nian Gao dalam bahasa Mandarin, adalah salah satu hidangan khas yang tidak pernah absen dari perayaan Imlek.

Berbentuk bulat dan bertekstur lengket, kue ini memiliki makna simbolis yang mendalam dalam tradisi Tionghoa.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang kue keranjang, mulai dari asal-usul, filosofi, hingga cara menikmatinya.

Baca Juga:Polres Cirebon Kota Siapkan Skema Pengamanan Selama Libur PanjangBPBD Kabupaten Cirebon Catat 16 Desa dan 5.685 Jiwa Terdampak Gegara Banjir di Kabupaten Cirebon

Asal-Usul Kue Keranjang Imlek

Kue keranjang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan biasanya dibuat menjelang Tahun Baru Imlek. Dalam sejarahnya, Nian Gao dipercaya pertama kali dibuat sebagai sesaji untuk dewa dan leluhur sebagai wujud penghormatan dan rasa syukur.

Nama Nian Gao sendiri berarti “kue tahun” atau “kue keberuntungan,” yang mencerminkan harapan agar kehidupan menjadi lebih baik di tahun yang baru.

Makna Filosofis di Balik Kue Keranjang

Bentuk bulat kue keranjang Imlek melambangkan keharmonisan dan keutuhan keluarga. Teksturnya yang lengket juga memiliki arti mendalam, yakni mempererat hubungan antaranggota keluarga dan menjauhkan mereka dari perpecahan.

Selain itu, penyusunan kue keranjang dalam tumpukan juga melambangkan peningkatan keberuntungan, rezeki, dan kesuksesan dari tahun ke tahun.

Proses Pembuatan Kue Keranjang Imlek yang Penuh Makna

Kue keranjang terbuat dari bahan sederhana, seperti tepung ketan, gula merah, dan air. Namun, proses pembuatannya membutuhkan kesabaran karena adonannya harus dikukus selama beberapa jam hingga mendapatkan tekstur yang kenyal dan rasa manis yang khas. Banyak keluarga Tionghoa masih membuat kue keranjang secara tradisional sebagai bentuk pelestarian budaya.

Cara Menikmati Kue Keranjang

Kue keranjang bisa dinikmati dengan berbagai cara, baik dalam keadaan segar maupun setelah diolah. Beberapa cara populer untuk menikmatinya adalah:

Dikukus: Cara tradisional menikmati kue keranjang adalah dengan mengukusnya hingga empuk, sehingga rasa manisnya lebih terasa.

Baca Juga:Ikatan Pegawai Bank Indonesia Cirebon Kirim Bantuan Pasca Banjir Bandang di Kabupaten CirebonKondisi SDN 1 Japura Bakti Mengkhawatirkan Pasca Banjir Melanda Wilayah Astanajapura

Digoreng: Kue keranjang sering kali dipotong kecil, lalu digoreng dengan lapisan tepung dan telur. Hasilnya adalah camilan renyah di luar namun tetap lembut di dalam.

Dipadukan dengan Kelapa Parut: Beberapa orang menyantap kue keranjang dengan taburan kelapa parut untuk menambahkan rasa gurih yang kontras dengan manisnya kue.

0 Komentar