BANDUNG, RAKCER.ID – Menjelang Tahun Baru Imlek, suasana di sebuah rumah produksi di Jalan Pajagalan, Kecamatan Astanaanyar, Bandung menjadi lebih hidup.
Tempat ini merupakan pusat pembuatan kue keranjang atau dodol China, sebuah tradisi yang telah dijaga sejak 1960. Tak hanya menjadi simbol penting dalam budaya Tionghoa, kue keranjang juga menjadi lambang filosofi kehidupan yang penuh makna.
Meski era modern telah merambah berbagai aspek kehidupan, proses pembuatan kue keranjang di tempat ini tetap dilakukan dengan cara tradisional. Sejak awal Januari, rumah produksi tersebut berubah menjadi dapur besar yang dipenuhi aktivitas pekerja.
Baca Juga:Jarang Orang Tahu! Legenda Wu Zixu dan Awal Mula Kue Keranjang Sebagai Sajian ImlekDari Manisan Hingga Buah, Berikut 10 Makanan yang Membawa Keberuntungan di Tahun Baru Imlek
Mereka mengolah bahan, mengaduk adonan, hingga membungkus kue keranjang yang siap dikirim ke berbagai daerah di Jawa Barat dan sekitarnya.
Namun, Vincent mengungkapkan tantangan yang terus dihadapi setiap tahun, yaitu naiknya harga bahan baku dan menurunnya minat generasi muda terhadap makanan tradisional ini.
Bagi masyarakat Tionghoa, kue keranjang bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol kedekatan keluarga. Teksturnya yang lengket melambangkan keakraban dan keharmonisan keluarga.
Tradisi makan kue keranjang bersama diharapkan dapat mempererat hubungan keluarga dan menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan.
Selain itu, kebiasaan memotong kue keranjang menjadi dua bagian dimakan sebagian di tahun ini dan sebagian lagi di tahun berikutnya mengandung harapan agar keluarga dapat berkumpul kembali di tahun mendatang.
Meski menghadapi berbagai tantangan dengan saingan makanan luar negeri, rumah produksi kue keranjang di Jalan Pajagalan terus menjaga tradisi yang telah diwariskan selama puluhan tahun. Kehadirannya tidak hanya mempertahankan budaya, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Kue keranjang adalah bukti bahwa di tengah arus modernisasi, ada tradisi yang tetap hidup dan membawa pesan mendalam tentang keluarga, persatuan, dan harapan akan tahun yang lebih baik.
Baca Juga:9 Hal yang Dilarang Saat Imlek, Mitos yang Dipercaya Membawa Hal yang Tidak BaikMenikmati Perayaan Imlek yang Berkesan di Hotel Tentrem Yogyakarta
Perjalanan panjang kue keranjang dari dapur tradisional di Bandung hingga menjadi bagian penting perayaan Imlek menunjukkan bagaimana sebuah tradisi dapat bertahan dan tetap relevan.
Dengan menikmati kue keranjang, kita tidak hanya mencicipi rasa manisnya tetapi juga merasakan kekayaan filosofi budaya Tionghoa yang sarat makna.