Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan Gelar Diskusi dan Bedah Buku Inovasi Pengawas Pemilu 2024

Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan Gelar Diskusi dan Bedah Buku Inovasi Pengawas Pemilu 2024
Jaringan cirebon untuk kemanusiaan gelar diskusi dan bedah buku bersama Bawaslu kota dan kabupaten Cirebon. Foto: Dokumen Pribadi/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan mengadakan diskusi dan bedah buku Inovasi Pengawas Pemilu 2024 karya Lolly Suhenty, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI periode 2022-2027.

Acara yang berlangsung di Himalayan Cafe ini menghadirkan berbagai narasumber kompeten di bidangnya dan diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang.

Diskusi ini dihadiri oleh Maryam Hito, SH (Komisioner Bawaslu Kabupaten Cirebon 2023-2028), Nurul Fajri, S.Pd.I., M.I.Kom (Komisioner Bawaslu Kota Cirebon 2023-2028), Nurlaeli, S.Hum (Koalisi Perempuan Indonesia), dan Sa’adah, S.Pd (WCC Mawar Balqis). Metode diskusi yang diterapkan cukup unik, terdiri dari dua sesi utama.

Baca Juga:Noctourism: Tren Wisata Malam yang Akan Booming di 2025Tren Bergeser, 3 Tanaman Hias Ini Tak Lagi Jadi Favorit di Tahun 2025

Sesi pertama diawali dengan membaca bersama selama 20 menit, yang kemudian diulas dan disampaikan oleh peserta diskusi. Sesi kedua merupakan pengantar dari anggota Bawaslu Kota dan Kabupaten Cirebon, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif bersama peserta.

Penguatan Pengawasan Pemilu yang PartisipatifMaryam Hito dalam pengantar diskusi menyampaikan bahwa Inovasi Pengawas Pemilu 2024 merupakan kontribusi penting dalam membangun sistem pengawasan pemilu yang lebih kuat dan partisipatif.

Menurutnya, peluncuran buku ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman pengawasan pemilu sebelumnya serta merancang strategi yang lebih efektif untuk pemilu 2029.

“Peluncuran buku inovasi pengawasan ini merupakan momentum yang pas di tahun 2024 untuk melakukan analisis dan mempersiapkan pemilu 2029. Proses menanam dilakukan saat ini, sehingga pada 2029 kita dapat memastikan demokrasi berjalan dengan baik dalam pemilihan kepala negara dan kepala daerah,” ujarnya.

Maryam Hito menekankan bahwa pemilu yang transparan dan berintegritas tidak hanya bergantung pada mekanisme yang dibuat oleh penyelenggara, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat.

Oleh karena itu, buku ini menjadi salah satu instrumen yang dapat digunakan sebagai referensi dalam memahami tantangan dan peluang pengawasan pemilu ke depan.

Ia juga mengutip pernyataan dari Imam Syafi’i, “Ilmu itu seperti hewan buruan, maka tulisan adalah tali pengikatnya.

Baca Juga:Kamar Tidur Terasa Sumpek? Ini Barang yang Harus Segera DikeluarkanPassive Income dari Properti? Ini 3 Pilihan Investasi yang Menguntungkan

” Menurutnya, kutipan ini relevan dalam konteks pengawasan pemilu karena penguatan demokrasi tidak hanya bergantung pada praktik di lapangan, tetapi juga pada dokumentasi, kajian, dan refleksi yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

0 Komentar