CIREBON,RAKCER.ID – Elemen masyarakat se-Kecamatan Lemahwungkuk telah merencanakan usulan anggaran sebesar Rp6,4 miliar untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pada tahun 2026.
Anggaran tersebut terdiri dari dua proporsi utama. Yakni 58 persen untuk pembangunan sarana dan prasarana serta 42 persen untuk pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana akan difokuskan pada peningkatan infrastruktur di wilayah Kecamatan Lemahwungkuk yang masih tertinggal. Seperti perbaikan jalan, drainase, dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.
Baca Juga:Walikota Cirebon Terpilih, Effendi Edo: Ada atau Tidak Ada Anggaran, Program Kampanye Tetap BerjalanMenanti Keputusan Walikota Baru, Relokasi PKL Stadion Bima Belum Dilaksanakan
Pemberdayaan masyarakat juga menjadi prioritas, dengan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan membuka peluang kerja.
Namun, pihak kecamatan menyadari bahwa anggaran yang ada tidak cukup untuk menyelesaikan semua masalah yang ada di masyarakat. Mengingat banyak kebutuhan yang berada di luar kewenangan mereka.
Meski demikian, usulan yang diajukan akan disampaikan kepada perangkat daerah agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan tahun 2026.
“Meski anggarannya terbatas, kami berharap perangkat daerah dapat memahami dan memberikan perhatian pada kebutuhan masyarakat yang telah kami usulkan. Kami ingin agar anggaran ini bisa lebih banyak diarahkan untuk kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat,” kata Adam Wallesa SSTP MSi, kemarin.
Pada tahun 2025, meski terdapat efisiensi anggaran, pihak kecamatan mengaku tidak terlalu berdampak pada kegiatan mereka.
Efisiensi anggaran lebih banyak berpengaruh pada kegiatan yang bersifat administratif. Seperti perjalanan dinas dan capacity building.
Namun, beberapa kegiatan yang direncanakan pada tahun 2025 terpaksa dibatalkan karena pengurangan anggaran tersebut. Seperti pelaksanaan capacity building di beberapa kelurahan.
Baca Juga:Institut Mahardika Cirebon Gelar Seminar Nasional Bahas Zakat dalam PendidikanDPRKP Kota Cirebon Terus Atasi Kekumuhan Kawasan Pesisir
Walaupun demikian, pihak kecamatan berharap dana yang tersisa dari efisiensi dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih langsung memberikan manfaat kepada masyarakat. Di antaranya adalah pelatihan-pelatihan yang bisa disertifikasi dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kecamatan Lemahwungkuk memiliki kondisi yang berbeda dengan kecamatan lainnya di Kota Cirebon, yang di beberapa daerah infrastruktur sudah cukup baik. Di wilayah Lemahwungkuk, masih banyak wilayah dengan kondisi jalan yang sempit, drainase yang buruk, serta kawasan yang masuk dalam kategori kumuh.
Oleh karena itu, perencanaan infrastruktur menjadi prioritas utama, tetapi tidak mengabaikan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari upaya mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.