#KaburAjaDulu? 4 Negara Ini Justru Buat Warganya Betah Pulang Kampung!

#KaburAjaDulu? 4 Negara Ini Justru Buat Warganya Betah Pulang Kampung!
Trend hastag #KaburAjaDulu. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Tagar #KaburAjaDulu tengah ramai diperbincangkan di media sosial, mencerminkan keresahan masyarakat tentang kondisi ekonomi dan kesempatan di dalam negeri.

Tren ini memicu diskusi mendalam, termasuk potensi terjadinya brain drain fenomena di mana tenaga kerja berkualitas tinggi lebih memilih untuk bekerja dan menetap di luar negeri.

Jika dibiarkan, brain drain bisa menjadi ancaman serius bagi pembangunan nasional. Namun, beberapa negara telah berhasil mengatasi fenomena ini dengan strategi yang efektif. Apa saja yang bisa kita pelajari?

Singapura: Scholarship Bond System untuk Menjaga Talenta Lokal

Baca Juga:Begini Rahasia Gila Etos Kerja Orang China yang Bikin Dunia Takjub!Tren #KaburAjaDulu Gelombang Generasi Muda yang Ingin Tinggalkan Indonesia, 7 Tujuan Negara Favorit

Singapura menghadapi tantangan brain drain dengan menerapkan Scholarship Bond System, di mana pemerintah memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi untuk belajar di universitas top dunia seperti Harvard dan Oxford.

Namun, sebagai gantinya, penerima beasiswa diwajibkan kembali dan bekerja di Singapura selama beberapa tahun. Jika mereka melanggar perjanjian ini, mereka harus membayar kembali seluruh biaya beasiswa.

Salah satu program beasiswa yang paling bergengsi adalah President’s Scholarship, yang melahirkan banyak pemimpin pemerintahan Singapura, termasuk mantan Perdana Menteri Goh Chok Tong.

Dengan cara ini, Singapura memastikan bahwa investasi pendidikan mereka menghasilkan dampak nyata bagi negara, bukan justru menguntungkan negara lain.

Korea Selatan: Investasi di Pendidikan dan Penelitian

Berbeda dengan Singapura yang fokus pada kebijakan ikatan beasiswa, Korea Selatan memilih pendekatan lain: membangun institusi pendidikan dan penelitian yang unggul di dalam negeri.

Pada tahun 1966, mereka mendirikan Korea Institute of Science and Technology (KIST) dengan dukungan AS, untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga ahli asing.

Keberhasilan KIST mendorong pembentukan Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) pada tahun 1971, yang kini menjadi salah satu universitas teknologi terbaik dunia.

Baca Juga:Fakta Mengejutkan! Tak Hanya Indonesia, 5 Negara Ini Sukses Memindahkan Ibu KotanyaRahasia Bibir Merona Tanpa Jarum! Begini Cara Lip Blushing di Rumah dengan Hasil Natural

KAIST memiliki peran besar dalam membangun ekosistem inovasi di Korea Selatan, melatih insinyur dan ilmuwan yang kini menjadi pemimpin di perusahaan raksasa seperti Samsung, LG, dan Hyundai.

Taiwan: Hsinchu Science Park sebagai Magnet Talenta Teknologi

Taiwan mengatasi brain drain dengan menciptakan Hsinchu Science Park (HSP) pada tahun 1980. HSP menjadi pusat industri teknologi tinggi, mirip dengan Silicon Valley di Amerika Serikat.

0 Komentar