Peraih Habibie Prize 2024 untuk Inovasi Ilmu Rekayasa yang Menginspirasi

Peraih Habibie Prize 2024
Peraih Habibie Prize 2024 untuk Inovasi Ilmu Rekayasa yang Menginspirasi. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Prof. Brian Yuliarto dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dianugerahi Habibie Prize 2024 dalam kategori Ilmu Rekayasa.

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam pengembangan teknologi berbasis nanomaterial dan biosensor, yang diharapkan dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Dengan prestasi ini, Brian Yuliarto tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai ilmuwan terkemuka, tetapi juga memberikan inspirasi bagi peneliti muda di tanah air untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang sains dan teknologi.

Baca Juga:Brian Yuliarto Dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan TeknologiHansi Flick Ungkap Alasan Barcelona Gagal Raih Poin Penuh Melawan Getafe

Simak Ulasan Lengkap Tentang Peraih Habibie Prize 2024

Penganugerahan Habibie Prize 2024 kepada Brian Yuliarto

Pada tanggal 11 November 2024, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., menerima penghargaan bergengsi Habibie Prize 2024 dalam kategori Ilmu Rekayasa.

Acara penganugerahan ini berlangsung di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam dunia riset dan inovasi di Indonesia.

Latar Belakang Habibie Prize

Habibie Prize merupakan penghargaan yang didirikan untuk menghormati B.J. Habibie, seorang tokoh visioner dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penghargaan ini diberikan setiap tahun kepada individu yang menunjukkan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan tujuan untuk mendorong inovasi dan memperkuat ekosistem riset di Indonesia.

Kontribusi Prof. Brian Yuliarto

Bidang Penelitian: Prof. Brian Yuliarto dikenal luas atas penelitiannya dalam pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sensor dalam mendeteksi berbagai molekul target secara cepat dan akurat.

Baca Juga:Masalah Peraturan Finansial yang di Hadapi BarcelonaMeninggalkan Glamour, Won Bin Temukan Makna Hidup di Pedesaan

Inovasi dalam Biosensor: Salah satu fokus utama dari penelitian beliau adalah menciptakan kemandirian teknologi di bidang biosensor untuk kebutuhan medis.

Prof. Brian telah mengembangkan sensor untuk mendeteksi gas berbahaya, polutan, dan diagnosis penyakit seperti demam berdarah dan kanker.

Kolaborasi Internasional: Prof. Brian aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi internasional, yang memperkuat posisi Indonesia dalam riset global.

Beliau telah menerbitkan ratusan artikel ilmiah dan mendapatkan pengakuan melalui paten untuk inovasi yang dihasilkan.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan diraihnya Habibie Prize 2024, diharapkan Prof. Brian Yuliarto dapat terus berkontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

0 Komentar