Ketika sudah dewasa, lalat capung merupakan sumber makanan penting bagi kelelawar, burung, dan serangga lainnya. Pemangsa dapat menemukan banyak makanan selama peristiwa “menetas lalat capung”, ketika ribuan lalat capung muncul dari air sekaligus.
Peneliti juga memanfaatkan keberadaan lalat capung sebagai indikator kesehatan air. Karena mereka hanya dapat bertahan hidup di lingkungan murni dan beroksigen tinggi, kualitas ekosistem perairan tercermin dalam kelimpahannya.
3. Perjalanan Lalat Capung dari Telur hingga Dewasa
Lalat capung betina menaruh telurnya di permukaan air untuk memulai siklus hidupnya. Telur-telur ini memerlukan waktu tertentu untuk berkembang menjadi larva atau nimfa. Hidup di dasar lautan pada tahap ini, mereka berganti kulit hingga empat puluh lima kali sebelum siap menjadi dewasa.
Baca Juga:Harus Kamu Coba Agar Tidak Penasaran, 5 Makanan Khas Kutai Kartanegara5 Kuliner Khas Kawasan Glodok Jakarta Barat yang Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung
Beberapa bulan hingga dua tahun mungkin berlalu selama tahap nimfa ini, tergantung pada spesies dan lingkungannya. Setelah tahap ini, nimfa akan memasuki subimago, periode perpindahan dari air ke darat, di mana mereka akan mulai menumbuhkan sayap untuk pertama kalinya.
Fase dewasa atau imago merupakan tahap terakhir yang dilalui lalat capung setelah subimago. Pada titik ini, mereka Berkembang biak adalah penggunaan utama dari sisa energi mereka.
Nah itu tadi adalah pembahasan mengenai lalat capung, semoga bisa menambah pengetahuan kita semua.(*)