CIREBON, RAKCER.ID – Inilah Casu Marzu, Casu Marzu adalah keju tradisional asal Sardinia, Italia, yang namanya kerap menimbulkan rasa penasaran sekaligus kontroversi. Dalam bahasa Sardinia, “Casu Marzu” secara harfiah berarti “keju busuk.”
Keju ini terkenal tidak hanya karena rasanya yang unik, tetapi juga karena proses pembuatannya yang melibatkan belatung hidup.
Casu Marzu sering dianggap sebagai salah satu keju paling ekstrem di dunia, yang memicu perdebatan antara tradisi, keunikan budaya, dan keamanan pangan. Artikel ini akan membahas asal-usul, cara pembuatan, keunikan, serta pro dan kontra keju ini secara mendalam.
Asal-Usul Casu Marzu
Baca Juga:Harus Kamu Coba Agar Tidak Penasaran, 5 Makanan Khas Kutai Kartanegara5 Kuliner Khas Kawasan Glodok Jakarta Barat yang Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung
Casu Marzu berasal dari Sardinia, pulau terbesar kedua di Italia, yang memiliki tradisi kuliner khas dan beragam. Keju ini dipercaya telah ada selama ratusan tahun sebagai bagian dari budaya peternakan lokal. Penduduk Sardinia menggunakan bahan dasar keju pecorino, sejenis keju yang dibuat dari susu domba, untuk menghasilkan Casu Marzu.
Keju ini tidak hanya dipandang sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya masyarakat Sardinia. Bagi mereka, Casu Marzu adalah bagian dari warisan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Meskipun kontroversial di tingkat internasional, banyak penduduk lokal yang bangga akan keberadaan keju ini.
Proses Pembuatan Casu Marzu
Yang membuat Casu Marzu terkenal (atau bahkan dicap ekstrem) adalah cara pembuatannya yang melibatkan larva lalat hidup. Berikut adalah proses pembuatan keju ini:
Proses dimulai dengan keju pecorino yang telah matang setengah. Keju ini dipilih karena tekstur dan rasanya yang mendukung perkembangan larva lalat.
Keju pecorino dibiarkan terbuka sehingga lalat keju (Piophila casei) dapat bertelur di atasnya. Lalat ini adalah spesies kecil yang biasa ditemukan di lingkungan keju.
Setelah lalat bertelur, telur-telur ini menetas menjadi larva yang akan mulai mengonsumsi keju. Larva-larva ini memecah lemak keju melalui proses pencernaan, menciptakan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih tajam.
Keju yang telah “diolah” oleh larva memiliki tekstur yang creamy hingga semi-cair, dengan rasa yang sangat kuat, tajam, dan sedikit pedas. Pada tahap ini, Casu Marzu dianggap siap untuk dikonsumsi.