Ikan kod telah menjadi sumber makanan penting selama berabad-abad. Pada Abad Pertengahan, ikan kod kering (disebut “stockfish”) menjadi komoditas utama di Eropa Utara dan digunakan sebagai makanan pokok selama musim dingin.
Industri perikanan kod memainkan peran kunci dalam ekonomi negara-negara seperti Norwegia, Islandia, dan Kanada. Pada abad ke-20, penangkapan ikan kod yang berlebihan menyebabkan penurunan populasi yang signifikan, yang berdampak pada ekonomi lokal dan global.
Karena penurunan populasi alami, budidaya ikan kod mulai dikembangkan sebagai alternatif untuk memenuhi permintaan pasar. Namun, budidaya kod masih menghadapi tantangan teknis dan ekonomi.
4. Manfaat Nutrisi dan Kesehatan
Baca Juga:Harus Kamu Coba Agar Tidak Penasaran, 5 Makanan Khas Kutai Kartanegara5 Kuliner Khas Kawasan Glodok Jakarta Barat yang Wajib Kamu Coba Ketika Berkunjung
Ikan kod dikenal sebagai sumber protein rendah lemak yang kaya akan nutrisi penting.
Ikan kod adalah sumber protein berkualitas tinggi, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Ikan kod kaya akan vitamin B12, yang penting untuk kesehatan saraf dan produksi sel darah merah. Mereka juga mengandung fosfor, selenium, dan niasin.
Meskipun tidak sebanyak ikan berminyak seperti salmon, ikan kod masih mengandung asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.
Ikan kod adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan, karena rendah kalori dan lemak.
5. Tantangan Konservasi dan Masa Depan
Populasi ikan kod telah menurun drastis karena penangkapan berlebihan dan perubahan lingkungan, yang menimbulkan tantangan serius bagi konservasi dan keberlanjutan.
Pada akhir abad ke-20, populasi ikan kod Atlantik di Grand Banks (Kanada) mengalami keruntuhan karena penangkapan yang tidak terkendali. Ini menyebabkan larangan penangkapan ikan kod di wilayah tersebut selama beberapa tahun.
Baca Juga:Ternyata Indonesia Mempunyainya, Makhluk kriptid asal Indonesia yang Mungkin Belum Kamu Ketahui Kawuk Makhluk yang Dipercaya Menghuni Pulau Nusakambangan
Pemanasan global dan perubahan suhu laut memengaruhi habitat dan siklus hidup ikan kod. Perairan yang lebih hangat bisa mengurangi area yang cocok untuk ikan kod bertelur dan berkembang biak.
Beberapa langkah telah diambil untuk memulihkan populasi ikan kod, termasuk pembatasan kuota penangkapan, penutupan area penangkapan, dan program budidaya. Namun, pemulihan populasi ikan kod membutuhkan waktu dan komitmen jangka panjang.
Konsumen didorong untuk memilih ikan kod yang berasal dari sumber berkelanjutan, seperti yang memiliki sertifikasi dari organisasi seperti Marine Stewardship Council (MSC).