Hal serupa terjadi pada waktu sahur, di mana sebagian orang memilih untuk makan dalam porsi besar, dengan anggapan bahwa hal tersebut akan memberikan energi yang cukup untuk bertahan sepanjang hari hingga waktu berbuka puasa tiba.
Konsumsi makanan secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan asam lambung, memperburuk gejala sakit maag, serta menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderita GERD. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan dengan porsi yang wajar, serta menghindari sikap rakus.
Pola makan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan dalam perut. Tekanan ini selanjutnya dapat melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah, sehingga sfingter tersebut tidak mampu menutup dengan baik. Akibatnya, asam lambung dapat naik ke kerongkongan, yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga:Ismi Perjuangkan Pembangunan Tanggul 3 Desa Terdampak Aliran Sungai Cimanuk CisanggarungZootopia 2 Segera Tayang Pada 26 November 2025! Petualangan Seperti Apa yang Akan Dihadapi Nick & Judy?
3. Jangan Menunda Berbuka puasa dan Melewatkan Sahur
Kunci utama agar asam lambung tidak naik saat berpuasa adalah makan tepat waktu. Ketika sudah memasuki waktu berbuka, usahakan untuk segera berbuka, begitu juga dengan sahur. Melewatkan sahur dapat membuat perut dalam keadaan kosong lebih lama.
Gejala asam lambung naik, dapat semakin parah jika membiarkan perut kosong terlalu lama. Demi menetralkan asam lambung berleih, disarankan berbuka dengan buah yang mengandung banyak air, seperti melon serta makanan ringan yang manis.
4. Lebih Cermat dalam Memilih Makanan untuk Berbuka dan Sahur
Apa yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur juga berkontribusi terhadap naiknya asam lambung. Jadi, penting untuk memilih menu makanan selama berpuasa.
Buah-buahan seperti apel, beri, pir, melon, serta pisang diklaim bagus untuk kesehatan tubuh dan meminimalisir naiknya asam lambung. Sementara dari segi sayurannya ada asparagus, kubis, kembang kol, mentimun, kangkung, hingga bayam.