“Kita ingin meningkatkan kapasitas dan mobilitas pendamping desa, terutama dalam bidang kewirausahaan. Jika pendamping tidak memiliki jiwa enterpreneur, akan sulit bagi mereka untuk membantu desa dalam memajukan ekonomi dan mengembangkan BUMDes,” jelas Yandri.
Ketahanan pangan menjadi salah satu perhatian utama dalam visi Presiden Prabowo Subianto.
Dengan 75.265 desa di Indonesia, potensi sumber daya lokal harus dioptimalkan agar ketergantungan pada impor dapat dikurangi.
Baca Juga:Kemenag: Masjid Jadi Posko Alternatif 24 Jam untuk Pemudik, Kurangi Kepadatan di Rest AreaMenag Nasaruddin Umar Perkenalkan Asta Protas, Delapan Program Prioritas Kemenag
Selain itu, perluasan jangkauan pasar bagi produk-produk desa juga menjadi prioritas agar manfaat ekonominya kembali ke masyarakat desa.
Yandri optimistis bahwa kerja sama antara Kemendes PDT dan GP Ansor dapat mengatasi berbagai tantangan, termasuk persoalan pemasaran produk desa yang selama ini menjadi kendala utama.
Untuk itu, kedua pihak akan menggelar serangkaian diskusi yang diakhiri dengan penandatanganan MoU sebagai langkah konkret dalam mewujudkan kemandirian ekonomi desa.