Untuk mengatasi keterbatasan kendaraan operasional, Bawaslu Kota Cirebon berencana berkoordinasi dengan Pemkot Cirebon untuk memperoleh pinjaman kendaraan tambahan.
Sementara itu, pegawai yang membutuhkan kendaraan dinas untuk kegiatan pengawasan terpaksa menggunakan kendaraan pribadi dan motor dinas yang dimiliki masing-masing komisioner serta sekretariat.
Selain kendaraan dinas, Devi mengungkapkan kebijakan efisiensi juga diterapkan dalam berbagai aspek operasional, seperti Pengurangan Penggunaan Listrik, Pengurangan Biaya Operasional Kendaraan Penyesuaian Kesejahteraan Pegawai.
Baca Juga:Ngabuburit di Sekitar Rel Kereta Api, PT KAI Cirebon Tegaskan Larangan Tindak PidanaProgram SmarTren Ramadan SMAN 3 Cirebon Diharapkan Ciptakan Siswa Mandiri dan Beriman
Meskipun ada pengurangan anggaran, Bawaslu Kota Cirebon memastikan kinerja mereka tetap profesional. Salah satu program yang akan terus dijalankan adalah pendidikan politik bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Kami ingin menanamkan kesadaran politik dan demokrasi sejak dini, agar masyarakat memahami bahwa pemilu bukan sekadar memilih di hari H, tetapi ada rangkaian proses yang harus dikawal. Ini juga bertujuan untuk mencegah pelanggaran, termasuk praktik politik transaksional,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas demokrasi, Bawaslu Kota Cirebon juga membuka Laboratorium Demokrasi di kantor mereka.
“Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi tentang pemilu dan demokrasi dapat datang langsung untuk berdiskusi dan memperoleh edukasi terkait sistem pemilu di Indonesia,” pungkas Devi.
Dengan berbagai langkah efisiensi ini, Bawaslu Kota Cirebon tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas pengawasan pemilu dengan optimal, meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.