CIREBON, RAKCER.ID – Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon meluncurkan kalender event sebagai bentuk komitmen dalam mendukung perkembangan budaya dan pariwisata. Tahun 2025 menjadi awal pencanangan festival tahunan yang akan terus berlangsung setiap tahun.
“Peluncuran kalender event ini merupakan bentuk komitmen kami, baik dari dinas, pimpinan, maupun pihak terkait lainnya. Kami ingin 2025 menjadi titik awal pencanangan festival di Kota Cirebon yang berlanjut setiap tahun,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, kemarin.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya menjelaskan untuk tahun 2025, setidaknya lima festival besar digelar di berbagai bulan.
Baca Juga:Fraksi PAN DPRD Kota Cirebon Soroti Alih Fungsi dalam Penyusunan RTRW CirebonPria Pengedar Sabu Berinisial DH Ditangkap Warga di Kampung Gambir Baru
Pertama, Festival Pecinan. Festival ini telah dilaksanakan bersamaan dengan perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
Kedua, Festival Topeng yang akan digelar pada April. Event ini akan menampilkan lima maestro topeng dan peluncuran museum Topeng sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya.
Ketiga, Pekan Kebudayaan Daerah akan digelar pada Juni. Bertepatan dengan perayaan hari jadi Kota Cirebon. Festival ini akan menghadirkan berbagai kegiatan budaya, termasuk rekor MURI untuk lukis kaca serta Indonesian Model Fashion Trend yang berskala nasional.
Keempat, Festival Kuliner Jalur Rempah akan digelar pada Juli. Setelah sukses tahun lalu, festival ini kembali digelar untuk memperkenalkan kekayaan kuliner khas jalur rempah.
Kelima, Festival Pesisiran yang digelar pada bulan Oktober. Festival ini akan mengangkat tradisi nadran (syukuran nelayan) di tiga kampung, yang akan disatukan dalam satu rangkaian budaya menarik.
Lebih lanjut, Agus mengatakan selain festival utama tersebut, berbagai event lain juga tercatat dalam kalender event Kota Cirebon.
“Kalau dihitung total, event yang terdata di kalender ini sudah lebih dari 20. Karena dalam satu festival saja bisa mencakup beberapa kegiatan,” katanya.
Baca Juga:LPMD dan BPD Ciledug Lor Serentak Mundur, Ini PenyebabnyaBawaslu Kota Cirebon Terapkan Kebijakan WFO dan WFA untuk Efisiensi Anggaran
Terkait dengan potensi penambahan event, kata Agus, pihak pemerintah daerah menyatakan bahwa tantangan utama saat ini adalah efisiensi dan evaluasi kualitas destinasi serta event yang ada.
“Kami melihat ini sebagai peluang evaluasi. Tantangan seperti situasi ekonomi dan efisiensi anggaran memacu kami untuk meningkatkan kualitas event dan destinasi wisata. Seperti saat pandemi Covid-19 dulu, kita dipaksa keluar dari kebiasaan dan berinovasi,” pungkasnya.