Fase Kembali ke Umbra (Parsial): Setelah fase total, Bulan mulai keluar dari bayangan umbra. Proses ini mirip dengan fase parsial sebelumnya, di mana bagian Bulan yang gelap mulai terlihat kembali.
Fase Penumbra: Akhirnya, Bulan keluar sepenuhnya dari bayangan umbra dan kembali ke kondisi normal, dengan cahaya yang sepenuhnya terang.
3. Kondisi yang Diperlukan untuk Terjadinya Gerhana Bulan Total
Fase Bulan Purnama: Gerhana bulan total hanya dapat terjadi saat Bulan berada dalam fase purnama, ketika posisi Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus.
Baca Juga:Fase – Fase Fenomena Gerhana Bulan Total dan PenjelasannyaPersiapkan Diri untuk Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025
Kedudukan di Node Orbit: Gerhana bulan juga memerlukan Bulan untuk berada di salah satu titik potong orbitnya (node) dengan bidang ekliptika, agar bayangan Bumi dapat jatuh tepat pada Bulan.
Kesimpulan
Proses terjadinya gerhana bulan total melibatkan interaksi kompleks antara Matahari, Bumi, dan Bulan.
Dengan memahami posisi dan tahapan yang terlibat, kita dapat lebih menghargai keindahan fenomena ini.
Gerhana bulan total tidak hanya menawarkan pengalaman visual yang menakjubkan, tetapi juga memberikan wawasan tentang dinamika sistem tata surya kita. (*)