CIREBON, RAKCER.ID – Steak Tartare, Steak tartare adalah hidangan ikonik yang dikenal dengan daging sapi mentah yang dicincang halus dan disajikan dengan berbagai bumbu. Hidangan ini memiliki sejarah panjang yang melibatkan berbagai budaya dan evolusi kuliner. Artikel ini akan membahas asal usul steak tartare, perkembangan, serta pengaruhnya dalam dunia kuliner modern.
1. Asal Usul dan Legenda Mongol
Salah satu teori asal mula steak tartare berkaitan dengan bangsa Mongol pada abad ke-13. Menurut catatan sejarah, para prajurit Mongol sering membawa daging mentah di bawah pelana kuda mereka.
Gerakan kuda yang konstan membantu melunakkan daging, sehingga lebih mudah dimakan tanpa harus dimasak. Meskipun tidak ada bukti konkret bahwa praktik ini langsung menghasilkan steak tartare, kisah ini sering dikaitkan dengan asal mula hidangan ini.
Baca Juga:Fraksi Golkar Sebut LKPJ Bupati Jauh dari Target dan HarapanUsaha Sewa Truk Peluang Bisnis yang Mungkin Menguntungkan dengan Permintaan Tinggi
Nama “tartare” sendiri berasal dari bangsa Tartar (Tatar), kelompok suku nomaden yang memiliki pengaruh besar di Eropa Timur dan Asia Tengah. Namun, hidangan steak tartare seperti yang kita kenal saat ini kemungkinan besar berkembang jauh setelah masa kejayaan bangsa Mongol.
2. Pengaruh Prancis dalam Steak Tartare
Versi modern steak tartare berkembang di Prancis pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Awalnya, hidangan ini dikenal sebagai “steak à l’Américaine,” yang merujuk pada daging sapi cincang yang sering disajikan dengan kuning telur mentah. Kemudian, hidangan ini semakin berkembang dengan tambahan bumbu seperti mustard, bawang, capers, dan rempah-rempah lainnya.
Pada akhirnya, istilah “steak tartare” menjadi populer di restoran-restoran Prancis, khususnya setelah buku masakan dan restoran terkenal mulai memasukkan hidangan ini dalam menu mereka. Salah satu tokoh kuliner yang membantu mempopulerkan hidangan ini adalah Auguste Escoffier, seorang koki legendaris Prancis.
3. Perkembangan Steak Tartare di Dunia Kuliner
Seiring dengan globalisasi kuliner, steak tartare mulai mengalami variasi di berbagai negara. Di Jerman, hidangan serupa dikenal sebagai “mett,” yang menggunakan daging babi cincang. Di Korea Selatan, ada hidangan yang disebut “yukhoe,” yang terdiri dari daging sapi mentah yang dibumbui dengan kecap, minyak wijen, dan bawang putih.