“Semuanya ada 200 armada yang disiapkan. Selama masa angkutan lebaran, mulai tanggal 24 Maret sampai tanggal 8 April, kita terus lakukan Ramp Check, dan pasang stiker kelayakan jalan,” kata Joko.
Untuk prediksi sendiri, dijelaskan Joko, berkaca pada musim mudik tahun lalu, untuk moda transportasi bus, memang lebih ramai saat musim arus balik, daripada arus mudik.
Tahun lalu saja, arus mudik puncaknya terjadi di H-3 Lebaran, dengan angka 796 penumpang, sedangkan arus balik di H+5 dengan lebih dari 1.000 penumpang.
Baca Juga:Patroli Blue Light Digencarkan, Polres Cirebon Kota Pastikan Keamanan Pemudik Lebaran Tahun IniWalikota Cirebon Effendi Edo Sebut Surat Edaran Ramadan Bisa Dinegosiasikan
“Prediksi puncak mudik H-3, seperti tahun lalu, tidak sampai 1.000 penumpang, tahun lalu di kisaran 796 penumpang. Untuk puncak arus balik H+5. Untuk mudik, info sementara memang banyak kedatangan dari Jawa Timur,” jelasnya.
Selain penumpang reguler, di musim mudik kali ini, Terminal Type A Harjamukti juga menjadi tujuan akhir dari program mudik bersama yang digelar beberapa lembaga.
“Dari Jakarta, kita kedatangan 5 armada bus, mudik bareng dari Kementerian Perhubungan. Dishub Provinsi Banten dua unit sebanyak 110 penumpang, dan dari Bandung Dishub Jabar mengantar 90 pemudik, dua unit bus. Jadi saat mudik, kedatangan pasti melonjak. Hari biasa, tren bus berkurang. Persoalan kita itu tol, shuttle dan kendaraan pribadi,” kata Joko.