CIREBON, RAKCER.ID – Warga mengeluhkan kondisi Jalan Swasembada di Kota Cirebon yang sudah lama mengalami kerusakan parah dan kerap memicu kecelakaan.
Salah satu warga, Munawa menyampaikan langsung kepada pihak awak media bahwa kondisi jalan tersebut telah membahayakan pengguna jalan.
“Terima kasih sudah menyampaikan. Memang mohon maaf, jalan seperti ini sudah banyak makan korban. Banyak yang jatuh, terutama di sekitar rumah kuning itu. Sampingnya langsung jalan dan kotak saluran. Dulu itu kali lebar, sekarang menyempit karena lahannya dipenuhi bangunan rumah. Saluran jadi tidak bisa menampung air,” ungkap Munawa.
Baca Juga:Kandidat ketua KONI Kota Cirebon M Handarujati Kalamullah Gelar Silaturahmi dengan Ketua Cabor di CirebonHari Terakhir Arus Balik Lebaran, Lalu Lintas di Cirebon Mulai Menurun
Menurutnya, kerusakan jalan Swasembada yang disebutkan sudah terjadi lebih dari lima tahun, termasuk sejak masa pandemi Covid-19. Akibat buruknya sistem drainase dan meningkatnya permukiman, air tak tertampung dengan baik dan menyebabkan jalan cepat rusak.
“Sudah lima tahun lebih tidak diperbaiki. Drainase tidak mampu tampung air. Jadi kalau hujan itu seperti lautan. Jalan di sepanjang Swasembada ini bisa dibilang mati semua,” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Walikota Cirebon, Effendi Edo menyampaikan bahwa penanganan infrastruktur, termasuk Jalan Swasembada, sedang dalam proses perencanaan dan akan mulai dilaksanakan pada bulan Mei.
“Infrastruktur ini sedang kami persiapkan. Tentunya melihat anggaran dan rencana kegiatan. Insya Allah bulan Mei sudah mulai berjalan, baik untuk perbaikan maupun peningkatan jalan,” ujarnya.
Disebutkan Edo, hampir seluruh ruas jalan rusak di Kota Cirebon saat ini masuk dalam skala prioritas karena banyak yang mengalami kerusakan. Namun, pelaksanaan perbaikan tetap bergantung pada alokasi anggaran.
“Kalau bicara prioritas, semuanya masuk skala prioritas karena kondisi jalan memang memprihatinkan. Tapi tetap kita sesuaikan dengan anggaran yang ada,” jelasnya.