Polres Cirebon Kota dan Polsek Mundu melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi untuk memastikan kronologi peristiwa.
Ketua RW 11 Perumahan Taman Hasna, Hendra, menyebutkan bahwa kejadian tersebut merupakan musibah yang tidak disengaja.
“Saat itu warga sedang kerja bakti. Tiba-tiba terdengar teriakan anak, dan kami melihat korban sudah mengalami luka bakar di bagian kaki. Kami langsung evakuasi ke rumah sakit,” ujarnya.
Baca Juga:Kejari Kota Cirebon Masih Selidiki Dugaan Penyimpangan Gedung Setda Kota CirebonWakil Walikota Cirebon Sidak ASN, Temukan 9 Orang Tak Hadir Tanpa Keterangan
Menurut Hendra, korban bersama teman-temannya sebelumnya bermain api dan membakar rumput, namun sudah dipadamkan. Setelah itu mereka bermain perosotan di tanah yang disiram cairan alkohol agar licin. Diduga, jeriken berisi alkohol pecah dan mengenai tubuh korban, lalu api menyambar.
“Korban berguling-guling di tanah karena merasa panas, dan anak-anak lain ketakutan,” jelasnya.
Cairan alkohol tersebut, diambil anak-anak dari rumah kosong yang dijadikan gudang penyimpanan alat-alat farmasi.
Menanggapi isu yang berkembang di media sosial, Hendra membantah bahwa warga melakukan pembiaran atau adanya unsur kekerasan.
“Beredar kabar ada penyiraman, pembullyan, bahkan warga disebut tidak peduli. Itu semua tidak benar,” tegasnya.
Senada, Ketua RT 001 RW 001 Taman Hasna, Tohari menyayangkan penggunaan rumah tinggal sebagai gudang penyimpanan bahan berbahaya yang tidak terkunci.
“Cairan itu adalah hand sanitizer dari masa pandemi. Sangat disayangkan karena disimpan di tempat terbuka dan mudah diakses anak-anak,” katanya.
Baca Juga:Setahun Dibiarkan Rusak dan Memakan Korban, Warga RW 05 Kenduruan Langsung Perbaiki JalannyaHari Pertama Masuk SMA Negeri di Cirebon Pasca Libur Lebaran, Kebersamaan dan Kegiatan Positif Mulai Tumbuh
Kasus ini masih terus didalami oleh pihak berwenang untuk mengetahui secara pasti penyebab dan tanggung jawab pihak terkait dalam insiden yang menimpa EA.