“Kami menyayangkan situasi ini. Walaupun kewenangan teknis tidak ada di daerah, kami akan memfasilitasi dan menyampaikan aspirasi ini ke Grab pusat. Kami juga sudah menghubungi pihak Grab untuk meminta waktu berdialog, kemungkinan besok atau lusa,” jelasnya.
Andi juga menambahkan bahwa pihaknya akan berusaha menjembatani tuntutan driver ojol agar tercipta keadilan yang lebih baik.
“Kami paham bahwa banyak potongan di luar potongan resmi 20% yang membebani driver. Maka kami akan dorong komunikasi agar bisa dicari solusi,” lanjutnya.
Baca Juga:Satpol PP Kota Cirebon Mulai Tertibkan PKL Bima Jadi Bentuk Sinergi Pemerintah Kota CirebonKepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung dan Walikota Cirebon Tegaskan Kota Cirebon Tak Bisa Bebas Total dari Banjir
Aliansi Online Cirebon Bersatu juga secara tegas menantang Gubernur Jawa Barat terpilih, Deddy Mulyadi, untuk segera membuat Peraturan Daerah (Perda) yang berpihak pada kesejahteraan driver ojol di Jawa Barat.
“Kami ingin setiap kebijakan aplikator seperti Grab, Gojek, dan Maxim disaring dulu oleh Pemerintah Provinsi sebelum diberlakukan di daerah,” ungkap Tryas.
Di akhir orasinya, Tryas memperingatkan bahwa aksi hari ini hanyalah awal. Jika tidak ada tanggapan tegas dari pemerintah dan aplikator, mereka akan kembali dengan jumlah massa lebih besar dan aksi yang lebih ekstrem.
“Jangan salahkan kami kalau minggu depan kami kembali dengan cara yang lebih keras!” tutupnya.