Kanker Kolorektal Makin Dekat dengan Gen Z, Gejala Awalnya Sering Dianggap Sepele!

Kanker Kolorektal Makin Dekat dengan Gen Z, Gejala Awalnya Sering Dianggap Sepele!
Kanker Kolorektal Gen Z. Foto: Istimewa/rakcer.id
0 Komentar

Kenapa Deteksi Dini Itu Penting? Karena kalau ketahuan dari awal, peluang sembuhnya besar banget! Kanker kolorektal bisa diobati, bahkan disembuhkan kalau masih stadium awal. Tapi kalau udah telat? Bisa menyebar ke organ lain seperti hati, paru-paru, bahkan otak.

Sayangnya, banyak anak muda nggak nyangka bisa kena, jadi nggak pernah cek ke dokter. Ini yang bikin kasus meningkat, dan baru ketahuan pas udah parah.

Haruskah Gen Z Mulai Tes Kanker Usus?

Sebenarnya pemeriksaan rutin disarankan mulai usia 45 tahun. Tapi karena kasus mulai muncul di usia 20-an dan 30-an, nggak ada salahnya untuk cek lebih awal, terutama kalau:

1. Kamu punya riwayat keluarga dengan kanker kolorektal

Baca Juga:Gaji Pas-pasan Tapi Mau Punya Rumah Impian? Ikuti Cara Ini!8 Tips Investasi Emas untuk Pemula, Gak Ribet dan Pasti Keuntungan!

2. Kamu punya penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa atau Crohn’s

3. Kamu merokok dan doyan makanan olahan (sosis, nugget, daging asap, dll)

4. Kamu sering mengalami gejala-gejala yang disebut tadi

Jadi, Apa yang Bisa Dilakuin?

Tenang, ini bukan kiamat. Justru kita bisa banget ambil langkah kecil dari sekarang buat menjaga usus tetap sehat:

1. Perbanyak makan serat dari buah dan sayur

2. Kurangi daging merah dan makanan olahan

3. Minum air putih yang cukup

4. Olahraga rutin, nggak perlu marathon, cukup jalan kaki 30 menit aja udah keren

5. Dengerin tubuh sendiri, jangan abaikan gejala aneh yang berulang

6. Kalau ragu, periksa ke dokter, lebih baik overthinking daripada telat tahu

Kanker kolorektal udah nggak pilih umur. Gen Z bukan cuma generasi digital, tapi juga generasi yang harus lebih sadar kesehatan dari muda. Jangan tunggu alarm tubuh makin keras baru bergerak. Kenali gejalanya, ubah gaya hidup, dan jangan takut periksa. Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

0 Komentar