Walikota Cirebon Bantah Keras Isu Mafia Lapak di Stadion Bima, Tegaskan Penataan Terus Berjalan

Walikota Cirebon Bantah Keras Isu Mafia Lapak di Stadion Bima, Tegaskan Penataan Terus Berjalan
PENATAAN. Walikota Cirebon, Effendi Edo SAP MSi memastikan penataan kawasan Bima terus dilakukan. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Isu adanya dugaan mafia lapak dan praktik pungutan liar di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon, direspons Walikota Cirebon Effendi Edo.

Dia membantah keras adanya mafia lapak yang menguasai kawasan tersebut. Kalau pun ada permasalahan di lapangan, pemerintah akan segera melakukan penataan menyeluruh.

“Mafia lapak? Tidak ada mafia lapak. Insya Allah nanti kita tata,” tegasnya, kemarin.

Baca Juga:Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Cirebon Dukung Tuntutan Driver Ojol Soal Potongan 20 PersenBBWS Cimanuk-Cisanggarung Mulai Pengerukan Muara Sungai Kesunean Usai Kunjungan Walikota Cirebon

Selain itu, mengenai kabar adanya pungutan liar (pungli) yang marak di kalangan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stadion Bima, Edo menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan indikasi resmi terkait hal tersebut.

Namun, penataan tetap menjadi prioritas agar kondisi kawasan lebih bersih dan tertib.

“Saya belum menemukan adanya pungutan liar, tapi semuanya nanti akan kita tata agar menjadi baik dan bersih,” tegasnya.

Edo memastikan, penataan kawasan Stadion Bima oleh Pemkot Cirebon terus dilakukan. Pedagang kaki lima yang semula berjualan di sembarang tempat mulai direlokasi. Tidak lagi berjejer di sepanjang pedestrian.

PKL yang semula berjualan pedestarian kawasan Bima dipindah sementara di depan Gedung Rarasantang.

“Kita utamakan fungsi pedestrian untuk pejalan kaki. Makanya kami pindahkan dulu PKL yang berjualan di pedestarian itu. Kita utamakan pedestrian untuk pejalan kaki,” ujarnya.

Dia menambahkan, PKL yang berjualan di kawasan Stadion Bima merupakan warga Cirebon. Keberadaan mereka di satu sisi mampu menggeliatkan roda ekonomi berbasis UMKM.

Baca Juga:Para Pelaku Usaha di Jalan Diponegoro Cirebon dan Lurah Kesenden Jalani Instruksi Walikota Cirebon Effendi EdoDKPPP Kota Cirebon dan Wawalkot Kota Cirebon Tebar Benih Ikan di Sungai dan Ponpes Benda

Namun di sisi lain, lantaran kurangnya penataan, kawasan Bima terkesan kumun lantaran banyaknya lapak-lapak PKL yang dibangun semi permanen dengan petak-petak tertutup.

Itupun ditambah banyak dari lapak-lapak tersebut tidak difungsikan. Sehingga kurang terawat dan semrawut. “Untuk itu penataan terus dilakukan ya,” kata Edo.

Di lain pihak, salah satu narasumber di kawasan Stadion Bima membenarkan adanya praktik pengalihan hak kelola lapak PKL yang mengatasnamakan Forum PKL Bima atau Forum Bima.

“Nggak jelas siapa orangnya, namun oknum tersebut mengatasnamakan forum itu,” ujar pedagang yang enggan disebutkan Namanya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Bima mengeluhkan adanya pungutan yang dinilai tidak transparan dan cenderung membebani.

0 Komentar