CIREBON, RAKCER.ID – Tren penggunaan kendaraan listrik terus meningkat. Pertumbuhannya mencapai 5 persen sepanjang 2024. Angka itu diprediksi bertambah pada 2025.
Kebutuhan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pun dipastikan meningkat, seiring makin ramainya kendaraan di jalan raya.
Direktur Distribusi PT PLN Persero, Adi Priyanto memaparkan, PLN telah mempersiapkan 617 unit SPKLU yang tersebar di 406 lokasi. Pihaknya menjamin di tahun ini, tidak akan terjadi antrean yang panjang di SPKLU karena jarak antar SPKLU satu dengan SPKLU lain sudah cukup dekat.
Baca Juga:DLH Kota Cirebon Tutup TPS Liar di Dekat Pasar Harjamukti, Wujud Komitmen Jaga Kebersihan LingkunganWalikota Cirebon Bantah Keras Isu Mafia Lapak di Stadion Bima, Tegaskan Penataan Terus Berjalan
Untuk membantu kendaraan listrik yang baterainya habis di tengah jalan, PLN juga menyediakan SPKLU Mobile di Jawa Barat sebanyak 2 unit, yang akan ditempatkan di Exit Tol Ciledug Cirebon dan Exit Tol Cipularang.
“Untuk kesiapan SPKLU khususnya Jawa-Bali di setiap rest area sudah kami siapkan SPKLU, dengan jarak antara SPKLU dengan SPKLU yang lain itu rata-rata sekitar 22 kilometer berbeda dengan tahun lalu yang mencapai 46 kilometer. Kami yakin bahwa dari pengalaman tahun lalu, kami menjamin antrean tidak akan panjang. Kami juga menyiapkan SPKLU mobile apabila ada kemacetan di jalan bisa langsung telepon call center kami,” tutur Adi kepada Rakyat Cirebon, Rabu (16/4).
Adi menambahkan, lonjakan jumlah pengguna kendaraan listrik (EV) di musim mudik Lebaran 2025 hingga mencapai lima kali lipat. Pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU di sepanjang Cirebon-Batang menjadi yang terpadat.
Secara hitungan, Adi menyebut, jumlah mobil listrik yang melakukan pengisian baterai EV terbanyak bakal terjadi di sepanjang Cirebon, Jawa Barat, hingga Batang, Jawa Tengah.
“Bahwa mobil listrik jarak tempuhnya sekitar 350 km, dan saudara-saudara kita pada waktu mudik rata-rata charging-nya pada waktu jarak tempuhnya sekitar 200 sampai 250 km,” terang dia.
“Dan itu kalau dari Jakarta sekitar di Cirebon sampai ke Tegal dan sampai ke Batang, itu jaraknya sekitar 200 sampai 250 km. Jadi itu adalah daerah-daerah yang okupansi SPKLU-nya tinggi,” sambungnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung dalam kunjungannya ke Cirebon mengatakan, tren meningkatnya kendaraan listrik bagian dari upaya pemerintah menuju kedaulatan energi.