1. Rakaat Pertama:
Niat dalam hati sesuai posisi (imam, makmum, atau sendiri)
Takbiratul ihram
Doa iftitah
Takbir tambahan 7 kali, diselingi bacaan dzikir: Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar
Membaca Al-Fatihah
Membaca surat pendek (disunnahkan Surah Al-A’la)
Rukuk, i’tidal
Sujud dua kali
Berdiri untuk rakaat kedua
2. Rakaat Kedua:
Takbir tambahan 5 kali (dengan bacaan dzikir di antara takbir)
Al-Fatihah
Surat pendek (disunnahkan Surah Al-Ghasyiyah)
Rukuk, i’tidal
Sujud dua kali
Tasyahud akhir
Salam
Khutbah Setelah Shalat
Berbeda dengan khutbah Jumat yang dilakukan sebelum shalat, khutbah pada Idul Adha justru disampaikan setelah pelaksanaan shalat. Ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW mengawali perayaan Idul Fitri dan Idul Adha dengan shalat, kemudian dilanjutkan khutbah.
Khutbah ini menjadi media untuk memperdalam makna ibadah kurban, memperkuat ukhuwah, dan menanamkan nilai keikhlasan dan pengorbanan.
Baca Juga:Kenapa Idul Adha Kenapa Idul Adha Bukan Sekadar Menyembelih Hewakan Sekadar Menyembelih Hewan? Ini Alasannya!Lemari Sliding 2 Pintu Ini Bisa Bikin Kamarmu Lebih Luas dan Rapi, Cek 7 Rekomendasinya!
Shalat Idul Adha bukan hanya tentang gerakan lahiriah, melainkan refleksi batin untuk lebih dekat kepada Allah dan peduli terhadap sesama.
Baik dilakukan secara berjamaah maupun sendirian karena keadaan tertentu, semangatnya tetap sama menyambut hari penuh berkah dengan ketulusan dan penghayatan.