Gak Cuma Make Up! Ini Dia Rahasia Ekonomi Tersembunyi Dibalik Lipstick Effect yang Bikin Kamu Terkejut!

Gak Cuma Make Up! Ini Dia Rahasia Ekonomi Tersembunyi Dibalik Lipstick Effect yang Bikin Kamu Terkejut!
Ekonomi Tersembunyi Dibalik Lipstick Effect. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pernahkah kamu mendengar istilah lipstick effect? Mungkin kamu mengira istilah ini hanya berkaitan dengan kecantikan, tapi ternyata lipstick effect punya makna yang jauh lebih dalam dan menarik!

Pertama kali diperkenalkan oleh profesor ekonomi dan sosiologi Juliet Schor dalam bukunya The Overspent American pada 1998, istilah ini mengacu pada teori ekonomi yang menjelaskan fenomena unik di mana penurunan ekonomi justru memicu lonjakan permintaan terhadap produk kecantikan murah, terutama lipstik.

Jadi, lipstick effect adalah fenomena di mana, meskipun ekonomi sedang lesu atau resesi, konsumen, terutama perempuan, tetap membeli barang-barang kecil dan murah seperti kosmetik.

Baca Juga:12 Desain Bathtub Minimalis yang Bikin Kamar Mandi Kamu Terlihat Mewah Tanpa Ribet!6 Kesalahan Fatal yang Bikin Kulitmu Gagal Glowing, Jangan Sampai Kamu Lakukan!

Ternyata, di saat-saat ekonomi yang sulit, banyak orang justru mencari kenyamanan melalui belanja produk yang tidak menguras dompet sekadar untuk memberikan rasa puas tanpa merusak anggaran mereka.

Kenapa lipstik? Ternyata, lipstik sering dianggap sebagai affordable luxury kemewahan yang terjangkau. Ini memberi seseorang kesempatan untuk merasakan sedikit kemewahan dan meningkatkan suasana hati tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Teori lipstick effect ternyata bukan hanya sekadar teori. Leonard Lauder, penerus brand kecantikan Estée Lauder, mengungkapkan bahwa penjualannya mengalami lonjakan setelah resesi 2008 di Amerika Serikat, yang menunjukkan betapa kuatnya fenomena ini.

Profesor pemasaran Colleen Kirk juga mendukung teori ini, yang mengatakan bahwa meskipun ekonomi melambat, belanja kosmetik justru meningkat. Bahkan, riset terbaru menunjukkan penjualan lipstik di Indonesia mencatatkan nilai fantastis Rp1,2 triliun dengan 42,6 juta produk terjual dalam 6 bulan terakhir!

Pada tahun 2024, diprediksi pasar global untuk produk bibir akan menghasilkan 22,17 miliar USD, dengan Indonesia menyumbang 359,3 juta USD. Gak disangka, kan?

Jadi, ternyata lipstick effect bukan cuma soal penjualan kosmetik tapi juga strategi ekonomi yang cerdas di tengah krisis. Siapa sangka, sebatang lipstik bisa menjadi penyelamat keuangan, ya?

0 Komentar