CIREBON, RAKCER.ID – Penurunan berat badan yang terjadi tanpa disengaja sering kali dianggap sebagai hal positif.
Namun, jika berat badan terus menurun tanpa upaya khusus seperti diet atau olahraga, Anda patut waspada. Kondisi ini bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan serius yang tidak boleh diabaikan.
Lantas, apa saja penyakit yang bisa menyebabkan berat badan turun drastis? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga:Mau Berat Badan Turun Tapi Gak Tahu Mulai dari Mana? Ini Panduan Simpelnya!Rahasia Rambut Lebat dan Bebas Lepek, Cuma Butuh 3x Keramas Sekali Mandi?
Daftar Penyebab Berat Badan Turun Drastis
Penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab jelas dapat disebabkan oleh berbagai gangguan medis, baik fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa kondisi yang patut diwaspadai:
1. Rheumatoid Arthritis (RA)
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan nyeri, tetapi juga bisa mengurangi nafsu makan dan mempercepat metabolisme tubuh akibat peradangan, sehingga memicu penurunan berat badan secara signifikan.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon secara berlebihan. Hormon ini mengatur metabolisme tubuh, dan produksinya yang berlebih menyebabkan pembakaran kalori meningkat tajam. Gejala lain termasuk detak jantung cepat, kecemasan, dan gangguan tidur.
3. Depresi
Gangguan mental seperti depresi dapat menurunkan nafsu makan secara drastis. Selain itu, penderita biasanya mengalami gangguan tidur, kelelahan kronis, dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari — termasuk makan. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada penurunan berat badan.
4. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 menyebabkan tubuh kekurangan insulin, yang penting untuk mengubah glukosa menjadi energi. Tanpa insulin, tubuh akan membakar lemak dan otot sebagai sumber energi alternatif, yang berujung pada penurunan berat badan meski asupan makanan cukup.
5. Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Penyakit peradangan usus seperti Crohn’s disease dan kolitis ulseratif mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh. Gejala umum termasuk diare kronis, nyeri perut, dan hilangnya nafsu makan. Semua ini berkontribusi pada penurunan berat badan secara progresif.
6. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK adalah penyakit paru jangka panjang yang membuat penderita kesulitan bernapas. Untuk bernapas, tubuh mengeluarkan energi lebih besar, sehingga kebutuhan kalori meningkat. Jika tidak diimbangi dengan asupan makanan memadai, berat badan bisa turun drastis.